Yang masih tampak, rumah-rumah antik peninggalan zaman baheula tersebut, misalnya bernama Dahapati, Preseban, Engelina, Elly, dll, Di Jalan Cisangkuy, dahulu pernah ada rumah Wisma Noeranti, dll.
Baca Juga: PT Liga Indonesia Baru akan Gelar Turnamen Pramusim, Berharap Polri Segera Keluarkan Izin
Rumah-rumah antik tersebut, ada yang masih dipertahankan sebagai tempat tinggal, namun ada juga yang kemudian dijadikan usaha rumah makan, dll.
Tentu saja, para pengunjungnya pun memang mencari suasana antik nuansa menak zaman baheula. Apalagi, minat generasi masa kini bermunculan terhadap sesuatu yang bernuansa antik.
Pemukiman elit
Keberadaan rumah-rumah antik tersebut secara historis memang merupakan pemukiman elit pada zamannya, dan ukurannya besar-besar dengan halaman luas jika dibandingkan rumah-rumah masa kini.
Menurut keluarga pemilik rumah Dahapati, Olive, bahwa rumah tersebut milik neneknya yang dibangun tahun 1932.
Baca Juga: Polda Jabar: Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bandung Lakukan Praktik Pungli BLT UMKM Rp2,4 Juta
Menurut dia, daerah Jalan Cipaganti ini dahulunya pada zaman kolonial Belanda masih berupa sawah yang dibangun rumah-rumah.
“Memang, tampaknya, dahulu nama-nama berbagai rumah di sini, untuk lebih memudahkan orang-orang mengenal para penghuninya dibandingkan penomoran rumah,” ujar Olive, ketika bertemu DeskJabar. di Rumah Dahapati, Senin, 21 Februari 2021