DESKJABAR – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf menyayangkan terjadinya kembali klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren di Kota Tasikmalaya.
Hal itu menangapi informasi yang disampaikan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, yang mengonfirmasi kemunculan kembali klaster pesantren sebagai penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya.
Dinkes Kota Tasikmalaya mengumumkan bahwa sebanyak tiga orang santri di salah satu pesantren di Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Yusuf mengakui, kemunculan klaster pesantren sulit untuk diantisipasi. Alasannya, Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak memiliki wewenang untuk menghentikan kegiatan di lingkungan pesantren.
Yusuf menegaskan, antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren seharusnya dapat dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
"Kita sudah minta Kemenag untuk terus memonitor kegiatan yang bersifat keagamaan, termasuk di dalamnya pesantren," ujar dia.
Mengutip dari Kabar Priangan dengan artikel judul “Munculnya Kembali Klaster Pesantren di Kota Tasik, Pemkot Minta Kemenag Awasi Kegiatan Pesantren” Yusut segera mengambil tindakan dengan adanya kejadian tersebut.
Menurut Yusuf, pihaknya Iangsung memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk melakukan penanganan dengan cepat.
"Kalau ada klaster seperti itu, pihak internal harus lakukan karantina mandiri secara baik. Silakan minta bantuan ke pemerintah agar isolasi berjalan baik pula," kata dia, Sabtu 13 Februari 2021.
Baca Juga: Ratusan Telepon Seluler Dimusnahkan di Lapas Cianjur, Warga Binaan Koq Bisa Punya Handphone
Menurut dia, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah memiliki pengalaman menangani klaster pesantren.
Ia mengatakan, apabila penanganan dilakukan secara benar, maka kasus klaster pesantren dapat dikendalikan dengan baik.
"Dalam kasus yang sama sebelumnya, kita berlakukan itu. Alhamdulillah tertangani dengan baik," kata dia.*** Asep M Saefuloh/Kabar Priangan