Heboh, Bantuan Daging Ayam Potong Diganti Ayam Hidup, Ini yang Dilakukan Polres Cianjur

- 28 Januari 2021, 08:31 WIB
Kapolres Cianjur, AKBP Mochamada Rifai.
Kapolres Cianjur, AKBP Mochamada Rifai. /Antara/Ahmad Fikri/

DESKJABAR - Kasus pembagian ayam hidup dalam penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) program Kementerian Sosial RI di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, bikin heboh.

Berdasarkan pedoman umum dari Kemensos, keluarga penerima manfaat (KPM) seharusnya menerima BPNT berupa daging ayam potong.

Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, Rabu, 27 Januari 2021, mengatakan, Polres Cianjur merespons laporan itu dengan menurunkan tim ke Kecamatan Pagelaran.

Baca Juga: BUMDes Cianjur Bisa Menjadi Agen Pemasok Komoditi BPNT Kemensos, Ini Alasannya

"Kami sudah mengirimkan tim untuk menyelidiki pergantian komoditas daging ayam potong menjadi ayam hidup yang diterima KPM di Kecamatan Pagelaran. Kalau ditemukan pelanggaran tentunya akan kita tindak lanjuti," kata Mochamad Rifai seperti dilansir Antara, Kamis, 28 Januari 2021.

Polres Cianjur akan mendalami penyebabnya, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi penerima manfaat yang merasa keberatan dengan pergantian komoditas tersebut.

Polisi juga akan memanggil supplier yang memasok ayam hidup ke Elektronik warung gotong royong (E-warong) yang sudah ditunjuk sebagai penyalur program pemerintah pusat.

"Kami akan usut tuntas. Kalau tidak sesuai dengan pedoman umum dan ini merupakan pelanggaran, tentunya berbagai pihak akan dimintai keterangan sebelum menetapkan sebagai tersangka," kata Mochamad Rifai.

Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020, Dua Wakil Indonesia Mengincar Kemenangan Kedua

Kasus itu bermula saat enam ribuan KPM program BPNT Kemensos di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, menerima ayam hidup untuk komoditas protein hewani. Biasanya, mereka menerimanya dalam bentuk daging ayam potong atau daging sapi.

Baru pertama kali

Secara terpisah, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Surya, mengatakan baru mendapat laporan terkait komoditas daging ayam potong yang seharusnya diterima KPM diganti dengan ayam hidup. Ia juga segera menindaklanjuti hal tersebut karena tidak ada dalam pedoman umum untuk program BPNT.

"Ini baru pertama kali ada komoditas yang diganti dengan ayam hidup bukan daging ayam potong yang diterima KPM. Kami baru mendapat laporan terkait hal tersebut. Namun selama tidak ada yang keberatan, mungkin bukan masalah. Tapi kami akan tindaklanjuti, terkait 6.000 lebih KPM menerima ayam hidup dari E-warong di Kecamatan Pagelaran," tuturnya.

Baca Juga: SIM Keliling Bandung 28 Januari 2021 Beroperasi di Dua Tempat Ini, Simak Persyaratannya

Baca Juga: Info Covid-19 Dunia, Sejumlah Kota di China Mulai Gunakan Tes Usap Anal, Berikut Ini Alasannya

Baca Juga: Polemik Jasa Angkut Jenazah di TPU Cikadut, Ini Langkah yang Ditempuh Pemkot Bandung

Surya menjelaskan, berdasarkan pedoman umum dari Kemensos RI, setiap KPM menerima bantuan senilai Rp200.000 melalui kartu khusus. Nantinya, bantuan itu dapat ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama E-warong.

Bantuan BPNT tersebut dapat ditukarkan menjadi empat komoditas di E-warong. Antara lain, beras sebagai sumber karbohidrat; telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani; kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati; dan buah-buahan sebagai sumber vitamin. Empat komoditas itu dipasok supplier ke E-warong.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah