Network
DESKJABAR- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kekisruhan kasus kerumunan tersebut berawal dari pernyataan Mahfud MD yang menjadi salah tafsir, sehingga masyarakat menganggap Habib Rizieq pulang boleh dijemput selama tertib dan damai.
"Kekisruhan saya nilai berlarut, awalnya ini dari pa Mahfud. Menjadi tafsir berbeda di masyarakat, bahwa saat Habib Rizieq pulang boleh dijemput selama tertib dan damai boleh, sehingga ada diskresi dari pa Mahfud ke pada PSBB di Jakarta dan Jabar," paparnya, usai pemeriksaan, Rabu 16 Desember 2020.
Ridwan Kamil diperiksa oleh penyidik Polda Jabar selama hampir 2 jam. Usai diperiksa sejak pukul 09.13 wib, Ridwan Kamil keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Jabar pukul 11.13 wib.
Baca Juga: Bambang Lesmana : Banyak Kejanggalan Dalam Surat Dakwaan Budi Budiman, Nanti Kami Akan Bongkar
Kepada wartawan, Ridwan Kamil menyatakan bahwa saya beropini secara pribadi.
Emil menambahkan, bahwa adil itu menempatkan sesuatu pada tempatnya.
"Saya kira beliau harus bertanggung jawab. Dan semua punya peran yang harus diklarifikasi," jelasnya.
Emil menambahkan, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa.
Baca Juga: Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020 : Iwan Saputra Melawan, Tim Sukses Segera Layangkan Gugatan Ke MK
