INILAH Tanda-Tanda Sebelum Kejadian Tornado Bandung di Rancaekek Mirip di Amerika, BMKG Paparkan Penyebabnya

22 Februari 2024, 09:13 WIB
terjangan puting beliung seperti tornado di Amerika di pabrik textile Kahatex. Brin tegaskan itu tornado Rancaekek. /tangkapan layar video Grup WhatsApp Ikatan Alumni SD Bakul + grup WhatsApp Alumni SMA Swadaya Bandun

DESKJABAR- Laporan warga menyebutkan tanda-tanda sebelum kejadian Tornado Bandung di Rencaekek pada rabu 21 Februari 2024 sore. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memeparkan penyebab terjadinya angin putting beliung menakutkan tersebut.

Seperti diketahui, tornado Bandung di Rancaekek terjadi pada Rabu sore, sempat viral di medsos dan WA Grup. Berbeda dengan kejadian puting beliung yang seringkali terjadi di Indonesia. Di Rancaekek ini, puting beliung bergerak dengan bentuk seperti angina tornado yang sering terjadi di Amerika.

Baca Juga: UPDATE Real Count KPU, 11 Artis Berpotensi Lolos Menuju DPR RI dan DPD RI, Komeng Tertinggi 1.959.397 suara

Saat kejadian tornado Bandung di Rancaekek, masyarakat sekitar yang menyaksikan putting beliung tersebut ketakutan dan mencekam. Kejadiannya seperti di film-film Holywood.

Akiat dari kejadian mencekam tersebut, puluhan orang terluka dan ratusan rumah ancur, atap rusak dan genteng genteng betebrangan, BPBD Kabupaten Bandung sendiri belum mengeluarkan data secara resmi akibat kejadian angin puting beliung yang mencekam dan mengerikan tersebut.

Pasca kejadian itu,Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin langsung meninjau ke lokasi kejadian. Bey meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem setelah terjadinya bencana puting beliung di Rancaekek, Kabupaten Bandung serta Jatinangor, Kabupaten Sumedang,

Pasalnya, kata Bey, dari hasil koordinasinya bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kejadian puting beliung atau angin tornado tidak bisa diprediksi kapan terjadinya.

Tanda-Tanda Sebelum Terjadi Tornado Rancaekek

Bey melaporkan bahwa di lokasi kejadian sebelum terjadinya tornado Bandung di Rancaekek, warga menyampaikan waktu sebelum kejadian cuaca panas sekali dan tiba-tiba hujan.

“ Artinya kita harus tetap waspada, jangan sampai kita lengah," kata dia di lokasi kejadian, Rabu, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

BMKG pun mengungkap tentang penyebab angin puting beliung terjadi seperti di Rancaekek Kabupaten Bandung dan juga Jatinangor Sumedang kemarin.

Baca Juga: PENGHITUNGAN SuaraSepekan Caleg Artis Kursi DPR RI Dapil 1 Jawa Barat, Mereka tak Mampu Atasi Istri Kang Emil

Kepala Stasiun BMKG Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, penyebab puting beliung dari hasil analisis cuaca sementara, suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat yang mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

"Itu juga selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 persen," ucapnya.

Terpantau juga, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut," jelasnya.

Sementara itu, Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jabar, kata Rahayu, juga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.

BRIN Tegaskan Itu Tornado Pertama di Indonesia

Sementara itu, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai, musibah yang melanda kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, yang terjadi Rabu, 21 Februari 2024, bukan puting beliung melainkan tornado.

Bahkan menurut Ahli Klimatologi dan Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin, tornado Rancaekek yang baru pertama terjadi di Indonesia.

Baca Juga: MOBIL Hidrogen Diprediksi akan Menekan Pasar Mobil Listrik di Tengan Persaingan Mobil Ramah Lingkungan

Hal itu disampaikannya  melalui akun pribadi di media sosial X (Twitter), Kamis, 22 Februari 2024. Ia juga menilai struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat, memiliki kemiripan 99,99%.

"Alias mirip bingits!' ujar Erma Yulihastin dalam unggahannya yang disertai video amatir warga saat kejadian tornado tersebut dan foto tornado di AS.

Sehari sebelumnya, Erma Yulihastin juga memastikan tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek tersebut. "Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," kata dia.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber Antara

Tags

Terkini

Terpopuler