DESKJABAR – Meski saat ini teknologi mobil sedang mengarah ke mobil hybrid dan mobil listrik akibat tuntutan pengurangan emisi karbon. Namun belum sampai puncaknya, keberadaan mobil ini akan terancam dengan mobil hydrogen.
Bahkan sejumlah pengamat memprediksi puncak pasar mobil hybrid dan mobil listrik di era mobil ramah lingkungan hanya akan sampai pada 30 persen saja. Selebihnya akan didominasi oleh mobil-mobil berbahan bakar hydrogen.
Apa perbedaan mobil hybrid, mobil listrik (electric vehicle/EV) dan mobil hydrogen?
Mengutip dari laman mobillistrik.net, ketiganya memiliki perbedaan terkait sumber energi untuk mengerakkan mesin mobil.
Mobil Listrik (EV) adalah mobil yang menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga dan dilengkapi dengan baterai sebagai sumber tenaga listriknya. Sebuah mobil listrik (100 persen listrik) hampir dipastikan memiliki baterai untuk menyimpan energi listriknya
Mobil hibrida atau Hybrid Car adalah mobil yang memiliki mesin bakar konvensional (baik diesel maupun bensin) namun dilengkapi juga dengan motor listrik dan baterai. Secara sederhana mobil jenis ini memiliki dua sistem sumber tenaga (hybrid) yaitu mesin bakar dan mesin listrik – plus baterai tentu saja.
Tujuan penggunan dua sistem tenaga ini adalah tentu saja untuk menghemat penggunaan bahan bakar terutama pada kecepatan yang tidak terlalu tinggi
Mobil hidrogen sebenarnya adalah sebuah mobil listrik. Perbedaan mendasar tentu saja sumber tenaga listrik yang akan digunakan oleh mesin listriknya.