MOBIL Hidrogen Diprediksi akan Menekan Pasar Mobil Listrik di Tengan Persaingan Mobil Ramah Lingkungan

- 22 Februari 2024, 07:05 WIB
Toyota Mirai adalah mobil berbahan bakar hidrogen yang sudah beredar luas di psaran. Benarkan mobil hidrogen akan menekan pasar mobil listrik dan mobil hybrid?
Toyota Mirai adalah mobil berbahan bakar hidrogen yang sudah beredar luas di psaran. Benarkan mobil hidrogen akan menekan pasar mobil listrik dan mobil hybrid? /Toyota/

Mirai, mobil Hidrogen produk Toyota, mampu  menempuh jarak 400 mil untuk kembali mengisi ulang bahan bakar hydrogen.

Stellantis pada bulan lalu memulai produksi mobil van hidrogen di Perancis dan Polandia.

Benarkah Bahan Bakar Hidrogen Lebih Unggul?

Hidrogen adalah zat yang paling ringan. Ketika bereaksi dengan oksigen, ia hanya menghasilkan air dan melepaskan banyak energi. Gas yang tak kasat mata ini tampak seperti bahan bakar ramah lingkungan di masa depan.

Beberapa eksekutif perusahaan otomotif terkemuka dunia berharap teknologi ini akan melengserkan baterai sebagai teknologi pilihan untuk berkendara tanpa emisi.

Namun banyak pakar energi tak seantusias dengan para pelaku otomotif tentang keunggulan bahan bakar hydrogen.

Baca Juga: Spesifikasi Apple iPad Pro dan iPad Air Terbaru Bocor ke Publik, Diperkirakan Meluncur Maret 2024

Meskipun hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta, hidrogen biasanya tidak ditemukan dalam bentuk murni dan sering kali digabungkan dengan unsur lain. Menciptakan hidrogen murni untuk kendaraan melibatkan proses intensif energi untuk memecah senyawa, biasanya berasal dari bahan bakar fosil seperti gas alam.

Bahkan bos Tesla, Elon Musk, menggambarkan teknologi ini sebagai “penjualan yang bodoh” dengan mempertanyakan mengapa menggunakan listrik ramah lingkungan untuk membuat hidrogen ketika Anda dapat menggunakan listrik yang sama untuk menggerakkan mobil?

Setiap transformasi energi melibatkan panas yang terbuang. Artinya, bahan bakar hidrogen pasti menghasilkan lebih sedikit energi pada kendaraan.

David Cebon, seorang profesor teknik mesin di Universitas Cambridge, mengatakan bahwa dibutuhkan listrik sekitar tiga kali lebih banyak untuk membuat hidrogen dapat menggerakkan mobil dibandingkan hanya untuk mengisi baterai.***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Guardian BMW Global


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah