AWAS! Galunggung , Papandayan, Guntur Termasuk 7 Gunung di Jabar yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan Ini

9 Desember 2023, 07:14 WIB
Semburan asap tebal Gunung Marapi di Sumatera Barat yang meletus Minggu, 3 Desember 2023. Di musim hujan ini, Galunggung dan Papandayan termasuk 7 gunung di Jabar harus diwaspadai. /TikTok @pendakilawas

DESKJABAR - Di Jawa Barat ada tujuh gunung berapi yang harus diwaspadai oleh masyaralat selama musim hujan ini, khususnya bagai para pendaki. Di antaranya Gunung Galunggung di Tasikmalaya dan Papandayan di Garut.

Peringatan itu disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Bandung pada Jumat 8 Desember 2023.

Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, hingga saat ini tujuh gunung berapi di Jawa Barat yang perlu diwaspadai ini statusnya memang masih normal.

"Meski demikian, masyarakat yang hendak mendaki diimbau tidak melakukan pendakian di gunung-gunung tersebut pada musim penghujan," kata Hendra dikutip dari Antara, Sabtu 9 Desember 2023.

Baca Juga: FIKS! Tol Getaci Gedebage-Ciamis Dibangun Mulai 2024, Kota dan Kab Tasik Kebagian 1 Exit Tol

Baca Juga: 11 Pendaki Tewas di Gunung Marapi yang Tiba-Tiba Meletus, 12 Orang Masih Dicari

Tujuh gunung berapi yang perlu diwaspadai tersebut, kata dia, adalah Tangkuban Parahu, Salak, Gede, Guntur, Papandayan, Galunggung, dan Ciremai, karena ketika musim hujan lebih cepat berpotensi alami erupsi.

"Kita juga mengimbau saat hujan minimal tidak mendekati kawah. Memang menyenangkan, tapi kalau bisa tahan dulu lah untuk mendaki," kata Hendra.

Hendra mengingatkan, gunung berapi yang tenang justru sebenarnya lebih berbahaya ketika didaki. Pasalnya, kewaspadaan para pendaki kepada kepada gunung itu biasanya akan lebih sedikit dibandingkan gunung berapi yang aktif.

Contoh kasus, kata Hendra, Gunung Marapi di Sumatera Barat. Gunung ini sebenarnya dalam keadaan tenang, bahkan beberapa hari sebelum kejadian erupsi pun masih banyak pendaki yang mengabadikan kondisi di sana (kawah).

Baca Juga: FIKS! Tol Getaci Gedebage-Ciamis Dibangun Mulai 2024, Kota dan Kab Tasik Kebagian 1 Exit Tol

"Yang paling bahaya ini kalau tidak ada kelihatan apa-apa, tiba-tiba berasap. Jadi selama ini pendaki merasa aman kalau musim hujan padahal kemungkinannya lebih besar untuk erupsi," katanya.

Hendra menyebut PVMBG selalu berkoordinasi dengan balai yang ada di setiap gunung berapi dan selalu memberikan imbauan pada kepala daerah, masyarakat, termasuk juga para pendaki, karena bahaya pendakian gunung berapi yang selalu mengintai.

Bahaya yang mengintai itu antara lain, ketika tidak ada sinar matahari di gunung dan terjadi konsentrasi atas gas vulkanik yang bisa terhirup pendaki dan bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal.

"Kasus seperti ini pun sempat terjadi di Gunung Sindoro dan diharap tidak terulang kembali," ucapnya.

Saat ini, tambah dia, seluruh gunung berapi di Jabar mendapat pemantauan dengan berbagai peralatan yang memadai. Namun, satu gunung yang mendapat perhatian khusus adalah Gunung Guntur di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Survei New Indonesia: Prabowo-Gibran Kalahkan GAMA dan AMIN, Pilpres 2024 Satu Putaran?

Perhatian lebih itu, kata Hendra, karena dalam analisa para ahli, gunung berapi memiliki siklus letusan 60 tahun sekali, sementara Gunung Guntur terakhir erupsi pada 1847.

"Karena inilah sulitnya memprediksi gunung berapi. Sebenarnya kalau harus, ini ya sudah waktunya, tapi kan namanya alam faktornya banyak yang menentukan untuk bisa erupsi," ujarnya menambahkan.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler