Warga Desa Pulosari Pangalengan Sulap Limbah Organik Jadi Sabun Serbaguna, Solusi Meningkatkan Ekonomi

29 Agustus 2023, 15:31 WIB
Warga desa Pulosari Pangalengan Jawa Barat, sedang mendengarkan tutorial bagaimana menyulap limbah sayuran menjadi sabun serbaguna dari Himpunan Profesi Mahasiswa Agrometeorologi (Himagreto) Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM) IPB University beberapa waktu lalu. / IPB University /

DESKJABAR – Himpunan Profesi Mahasiswa Agrometeorologi (Himagreto) Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM) IPB University gelar pelatihan pembuatan sabun serbaguna berbahan dasar Eco-enzym di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Pelatihan ini merupakan salah satu rangkaian Himagreto dalam agenda kegiatan Studi Observasi Meteorologi (STORM) 2023. Tujuannya untuk memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.

Diketahui, sampah sayuran di desa Pulosari sangat berlimpah, untuk menjawab tantangan itu Himagreto menggelar pelatihan pembuatan sabun Eco-enzym berbahan dasar sampah sayuran.. Sabun Eco-enzym dapat digunakan untuk mencuci tangan, mencuci piring dan mencuci pakaian.

Baca Juga: TPA Sarimukti Tak Kunjung Tuntas, Pemkot Bandung Terus Mengambil Langkah Darurat

 

Pelatihan membuat sabun dari sampah sayuran

Adanya pelatihan ini, diharapkan warga desa Pulosari Pangalengan dapat mengelola sampah organik menjadi produk yang bernilai ekonomis serta sebagai salah satu upaya mitigasi perubahan iklim.

Berti salah satu mahasiswa IPB University, juga sebagai pelaksana kegiatan mengungkapkan, bahwa kegiatan ini diharapkan dapat terus dikembangkan dan menjadi salah satu cara untuk memanfaatkan sampah organik sekaligus menjadi ide usaha bagi masyarakat.

Pihaknya mengucapkan dan menyampaikan terima kasih atas semangat dan antusiasme warga desa Pulosari yang tetap aktif dari awal hingga akhir kegiatan pelatihan membuat sabun serbaguna berbahan dasar sampah sayuran.

"Masyarakat desa Pulosari begitu bersemangat dan sangat antusias mengikuti pelatihan sabun Eco-enzyme, semoga inovasi ini dapat terus dikembangkan dan dapat dijadikan salah satu ide usaha warga di desa Pulosari,” kata Berti.

“Upaya meningkatkan ekonomi, diiringi dengan aksi lingkungan dengan memanfaatkan sampah organic,” Berti menambhkan.

Sementara warga desa Pulosari menyambut baik dengan adanya penyuluhan dari Himagreto IPB University, limbah sayuran yang asalnya tidak memiliki nilai ekonomis, bahkan menjadi polusi lingkungan, menimbulkan bau dan lain sebagainya, kini menjadi bernilai ekonomis.

Baca Juga: Brand Ambasador Eiger yang juga Pendaki Perempuan Termuda, Bagi Tips Mendaki Bagi Pemula di Jurnalis Camp 2023

Hal itu dikatakan Dadang, salah satu perwakilan peserta pelatihan yang menyebut bahwa pelatihan membuat sabun Ecoenzym, dan mengucapkan terima kasih atas pengetahuan dan ilmu yang telah diberikan.

“Kami mendapatkan ilmu baru untuk dicoba dan dikembangkan, Dan kami juga sudah mencoba sabunnya di rumah dan sangat bagus untuk mencuci piring karena memberikan kesan bersih layaknya sabun cuci piring biasanya,” pungkasnya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: IPB University

Tags

Terkini

Terpopuler