Hutan di Pindad Bandung, Sumber Oksigen di Kawasan Timur Kota, Nuansanya Romantis, Loh !

20 Juli 2023, 17:42 WIB
Pemandangan hutan kota di kawasan PT Pindad, Kiaracondong, Bandung. /dok Humas Pindad

DESKJABAR – Diantara masyarakat di kawasan Kota Bandung rata-rata mengenal adanya hutan kota di tengah komplek industri pertahanan PT Pindad. Berada di kawasan Kiaracondong, hutan alami tua di Pindad itu menjadi paru-paru sumber oksigen bagi warga kawasan sekitarnya.

 

Diperkirakan, hutan di kawasan Pindad Kiaracondong Bandung itu umurnya lebih dari 105 tahun bahkan mirip hutan tua di Eropa. Tampak pepohonan di hutan itu memang umurnya rata-rata sudah tampak sangat tua, walau mungkin sebagian hasil ditanam lagi entah pada tahun berapa.

Yang jelas, hutan yang dimiliki Pindad Kiaracondong Bandung itu, merupakan aset lingkungan tidak ternilai harganya yang terdapat di Kota Bandung. Paling tidak, oksigen dihasilkan dari hutan di kompleks Pindad Kiaracondong itu dirasakan manfaatnya bagi warga sekitar.

 Baca Juga: Perhutanan Sosial di Perhutani Resiko Berbahaya Bagi Lingkungan Hidup Kehutanan

Romantis dan sejuk

Kawasan hutan di kompleks Pindad Kiaracondong Bandung, ketika DeskJabar memasuki kawasan tersebut beberapa waktu lalu, memang suasananya sangat asyik dan segar. Bahkan, ada titik tertentu memiliki pemandangan nuansa romantis jika membayangkan mirip hutan tua di Eropa atau Amerika.

Pada keseharian, lokasi pabrik senjata dan kendaran lapis baja Pindad di Kiaracondong itu berada pada lingkungan sejuk. Keberadaan pepohonan hutan di kawasan Pindad itu mampu menjadi lingkungan yang asri dan menyenangkan bagi suasana kerja para personel Pindad, serta mampu menjadi peredam suara.

Tampaknya, jika ada muda-mudi sedang dimabuk cinta, boleh jadi membuat pemandangan di hutan kompleks Pindad itu sebagai inspirasi asmara nuansa romantis. Bahkan, mendadak muda-mudi bakal menjadi muncul bakat puitis, dengan melihat keindahan hutan di kawasan Pindad Kiaracondong.

 Baca Juga: Di KBB, Warga Keluhkan Dampak Lingkungan Hidup akibat Rusaknya Perkebunan Teh PTPN VIII

Masih ada rel

Menariknya, di kawasan hutan kompleks Pindad itu, sampai kini masih ada berbagai rel lori peninggalan zaman kolonial Belanda. Berbagai rel lori itu, dahulunya untuk lalu lintas pengangkutan berbagai produk senjata dari pabrik tersebut ketika masih bernama ACW tahun 1918-1942.

 

Selanjutnya, rel lori itu kemudian tersambung ke salah sudut di kawasan pabrik ACW yang kini bernama Pindad itu. Pada sudut itu, ada rel besar kereta api tersambung ke Stasiun Kiaracondong, lalu terkoneksi ke depan tangsi militer di lokasi kini bernama Jalan Gudang Selatan dekat Stasiun Cikudapateuh.

Suasana salah satu sudut hutan di kawasan Pindad Kiaracondong, Bandung dan tampak rel lori. dan kereta api. dok Humas Pindad

Kembali kepada hutan di kawasan Pindad Kiaracondong Bandung itu, suasananya merupakan kawasan ideal bagi kelestarian lingkungan kota. Bisa terbayang, jika hutan di kawasan Pindad Kiaracondong itu rusak atau hancur, bencana lingkungan bakal terjadi bagi kawasan sekitar.

Baca Juga: Teh Buatan Indonesia Perangi Produk Impor, untuk Selamatkan Perkebunan Teh dan Lingkungan 

Memang tidak sembarang orang bisa masuk ke kawasan pabrik Pindad di Kiaracondong Bandung itu. Tetapi mereka yang pernah masuk karena berkaitan hal penting urusan terkait, biasanya takjub dengan suasana hutan dan lingkungan asri kawasan Pindad itu.

Manajer Humas Pindad, Komarudin, mengatakan, bahwa kawasan PT Pindad, sebagai salah satu vital paru-paru sumber oksigen di Kota Bandung.  “Apalagi, Pindad sudah memperoleh penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Industri Hijau Level 5 dari kementerian Perindustrian,” ujarnya.

Berdasarkan catatan, keberadaan hutan di kota menjadi tempat yang dilindungi pada banyak negara maju. Sejumlah kota mampu mempertahankan hutan sebagai paru-paru sumber oksigen warga kota dan tidak berani mengusik kawasan radiusnya, misalnya di Singapura, dan New York Amerika. ***

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler