1.000 Bibit Kopi Siap Ditanam di Nagrak, Dukung Citarum Harum di Kabupaten Bandung

13 Juli 2023, 12:48 WIB
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail didampingi Kepala BPPBP, Anton Nurholis bersama Kolonel I Kadek Arya Dansektor III Citarum, melakukan penanaman secara simbolis pada lokasi di Bukit Manik, Nagrak, Pacet, Kab. Bandung, Kamis, 13 Juli 2023. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR – Sebanyak 1.000 bibit pohon kopi siap ditanam di Nagrak, hulu DAS Citarum Kabupaten Bandung, Jawa Barat sebagai dukungan sub sektor perkebunan kepada Citarum Harum. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melakukan penanaman secara simbolis di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Kamis, 13 Juli 2023.

Dengan ditanami banyak pohon kopi, menjadikan hulu DAS Citarum sebagai kawasan usaha perkebunan yang diketahui bagus secara ekonomi dan lingkungan. Masyarakat pun menjadi memperoleh usaha perekonomian yang beriringan pemulihan lingkungan hidup.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Ir H Jafar Ismail MM didampingi Kepala Balai Pengembangan dan Produksi  Benih Perkebunan (BPPBP), Anton Nurholis SP, MP, bersama Kolonel I Kadek Arya Dansektor III Citarum, melakukan penanaman secara simbolis pada lokasi di Bukit Manik, Desa Nagrak.

Baca Juga: Di KBB, Warga Keluhkan Dampak Lingkungan Hidup akibat Rusaknya Perkebunan Teh PTPN VIII

Diarahkan optimal

Penanaman secara simbolis itu merupakan persiapan penanaman massal 1.000 bibit kopi di kawasan tersebut yang direncanakan musim hujan Oktober 2023. Varietas yang ditanam merupakan bibit unggul berserifikat yang dipasok oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail didampingi Kepala BPPBP, Anton Nurholis, varietas yang ditanam adalah kopi arabika LS795. Lokasi penanaman pada ketinggian 1.100-1.200 meter di atas permukaan laut, sehingga cocok untuk kopi arabika.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail juga mengarahkan agar usaha perkebunan kopi optimal, agar menambah pohon pelindung pada areal yang sangat terbuka. Apalagi, tanaman kopi arabika akan bagus tumbuh dan berproduksi jika terdukung dengan pohon-pohon pelindung sebagai naungan.

Sedangkan Anton Nurholis mengatakan, diharapkan komoditas kopi selain berfungsi untuk konservasi juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah penghasilan masyarakat sekitar dengan cherry kopi. “Bahkan lebih jauh bisa mengolah dengan harapan nilai jual akan lebih besar,” ujarnya.

Baca Juga: Di Sukabumi, Areal Perkebunan Kelapa Rakyat Direhabilitasi, Dukung Bangkitnya Bisnis Kelapa  

Sebagai gambaran, Desa Nagrak, Kec. Pacet memiliki luas 798.0000-an hektare, dengan lokasi berada di barah selatan Majalaya. Desa Nagrak merupakan kawasan ketinggian kaki Gunung Rakutak. Melalui Google Maps, tampak sejumlah areal di Desa Nagrak di ketinggian Gunung Rakutak kini gundul.

Kondisi gundul tampak karena masyarakat memaksakan menanam sayuran pada lokasi miring di ketinggian. Padahal cara bertanam pada lokasi tersebut munculkan resiko bencana alam, jika pada musim hujan sangat besar. Pada sisi lain, Gunung Rakutak juga merupakan kawasan tinggi sumber air.

Sebagai solusi mengatasi kondisi tersebut, melalui gerakan Citarum Harum, masyarakat hulu DAS Citarum, termasuk di kaki Gunung Rakutak, didorong beralih usaha ke bidang perkebunan, khususnya tanaman kopi. Tetapi cara ini merupakan kombinasi, sehingga masyarakat pun tetap memperoleh hasil usaha lain yang cepat. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler