MULAI HARI INI, Kereta Cepat Jakarta Bandung Jalani Tes Fungsi, Ridwan Kamil Harapkan Dukungan Warga

15 Mei 2023, 14:20 WIB
Mulai Senin 15 Mei 2023, kereta cepat Jakarta Bandung mulai melakukan tes fungsi sebelum dioperasikan pada 18 Agustus 2023 /KCIC/

DESKJABAR – Sebagai langkah awal pengoperasian Kerata Cepat Bandung Jakarta yang akan diresmikan pada 18 Agustus 2023, KCIC mulai Senin 15 Mei 2023 melakukan Tes Fungsi selama sepekan ke depan. Untuk itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengharapkan dukungan dari masyarakat selama berlangsungnya tes tersebut.

Adapun maksud dilakukan Tes Fungsi atau Commissioning Test terhadap kereta cepat Bandung Jakarta dimaksudkan sebagai bagian yang sangat penting dalam rencana pengoperasian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Baca Juga: INILAH Harga Tiket dan Interior Kereta Cepat Bandung Jakarta, Tiket Paling Mahal Rp 500.000

Sebelumnya  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Panjaitan mengemukakan bahwa rencananya peresmian pengoperasian kereta cepat pertama di ASEAN tersebut akan dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2023.

"Dari kegiatan inilah seluruh sarana dan prasarana yang dibangun akan dites kesiapannya hingga menjelang operasional KCJB nantinya," kata General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.

Mohon Dukungan Masyarakat

Merespon rencana dilakukannya tes fungsi terhadap Kereta Cepat Bandung Jakarta, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengajak warga untuk mendukung proses commisioning test atau tes fungsi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mulai digelar oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Hal itu dikemukakan Ridwan Kamil di sela-sela acara apel peluncuran Polisi RW di Gedung Sate, Bandung, Senin 15 Mei 2023.

"Mohon dukungan dari warga khususnya yang terlewati di jalur KCJB," kata Ridwan Kamil.

Seperti dikutip dari kantor berita Antara, Ridwan Kamil memaparkan bahwa kereta cepat itu inovasi luar biasa yang harganya pun tidak murah. Selain itu, menurutnya, proyek kerja sama antara Indonesia dan China itu juga kini sudah menjadi perhatian dunia internasional.

"Dijadwalkan di bulan Agustus (mulai beroperasi) sesuai target kereta api pertama di ASEAN," katanya.

Sementara itu Polda Jawa Barat menyiagakan personel di sejumlah titik di kawasan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) guna mengamankan kegiatan uji fungsi.

Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan, pengamanan itu guna mendampingi pihak KCIC demi meminimalisasi kelemahan dari segi keamanan selama proses uji fungsi (commissioning test).

Baca Juga: JELANG Pemilu 2024, Apakah Proyek Tol Getaci Bisa Mangkrak? INI Instruksi Presiden Jokowi

"Dengan demikian, pada saat uji coba nanti tidak lagi ditemukan kendala teknis dan pengamanan yang dapat menimbulkan permasalahan," kata Ibrahim.

Sebelumnya pihak Polda Jawa Barat juga telah melakukan pengecekan jalur kereta cepat itu. Pengecekan dengan menggunakan kereta inspeksi dari Stasiun Tegalluar (DK 143) Kabupaten Bandung hingga Stasiun Karawang.

Pengecekan jalur itu, kata dia, kurang lebih sepanjang 100 kilometer. Hasilnya masih ada beberapa kendala yang bisa menghambat pembangunan. "Maka dari itu, harus dibenahi karena akan dilakukan uji coba," kata dia.

Mulai Dialiri Listrik 27,5 Kilovolt

Sementara itu, Rahadian Ratry mengatakan commissioning test atau tes fungsi merupakan bagian sangat penting dalam rencana pengoperasian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

"Dari kegiatan inilah seluruh sarana dan prasarana yang dibangun akan dites kesiapannya hingga menjelang operasional KCJB nantinya," kata Rahadian.

Menurutnya, tes fungsik Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB akan segera dilakukan oleh KCIC bersama para kontraktor untuk melihat kesiapan seluruh sarana dan prasarana KCJB yang telah dibangun. Adapun tes fungsi akan dilakukan melalui berbagai tahapan.

"Pada 15 Mei 2023, memang belum ada perjalanan EMU (electric multiple unit) atau CIT (comprehensive inspection train) karena di tahapan awal commissioning test ini baru akan dimulai persiapan persiapan berupa pengujian integrasi sistem sarana, prasarana, fixed asset seperti signalling, telecomunication, catenary, OCC (operation control center), depo, dan stasiun," ujar Rahadian.

Baca Juga: MESKI Dilarang, Praktek Perdagangan Pakaian Bekas Impor Masih Berlangsung, Kemendag Temukan Bukti Mengejutkan

Ditambahkan, dalam tes fungsi akan dilakukan pengujian dan asesmen sarana dan prasarana kereta api cepat serta integrasi sistemnya, termasuk uji dinamis perjalanan EMU/CIT yang akan dilakukan di sepanjang trase KCJB.

"Pada tahap awal sudah dilakukan independent test terhadap sarana dan prasarana terlebih dahulu untuk memastikan bahwa semua subsistem berjalan dengan normal sesuai standar dan spesifikasi yang telah ditentukan. Proses independent test tersebut sudah dimulai sejak April 2023," ujarnya.

Untuk memastikan bahwa tahapan pengujian dan asesmen telah dilakukan dengan benar, Rahadian mengungkapkan, mereka telah menunjuk konsultan NERC dan CARS sebagai konsultan independen yang membantu pelaksanaan tes fungsi proyek KCJB.

NERC adalah asesor sarana dan prasarana, sementara CARS lebih sebagai konsultan yang melakukan asesmen atas keselamatan sarana dan prasarana KCJB.

KCIC menyebut uji dinamis akan dilakukan dengan menjalankan locomotive diesel (DMU) terlebih dahulu selama beberapa hari dengan kecepatan hingga 80 km/jam. Selanjutnya akan dijalankan EMU KCJB sebagai bagian tahapan tes fungsi dengan kecepatan yang dibatasi sampai nantinya mencapai kecepatan teknis yang diizinkan, yaitu 385 km/jam.

Rahadian menyatakan meski belum akan segera dilalui oleh sarana CIT atau EMU KCJB, masyarakat tetap diminta untuk tidak mendekat dan beraktivitas di sekitar jalur KCJB.

"Hal tersebut dikarenakan listrik sudah akan mulai diaktifkan dimana kekuatan untuk overhead catenary system KCJB mencapai 27,5 kilovolt (KV) dan itu sangat berbahaya," ujarnya pula.

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara kcic.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler