DESKJABAR – Satgas Linmas Pol PP Kota Bandung melakukan giat patroli di Jalan Braga Bandung. Satpol PP tersebut melakukan monitoring dan himbauan kepada masyarakat, PKL, dan pengamen yang berada di Jalan Braga, yang menjadi favorit masyarakat wisata.
Sudah rahasia umum, warga yang yang sedang menikmati suasana di kawasan Alun-alun Bandung, Jalan Asia-Afrika, dan Jalan Braga, sering merasa direcoki para pengamen. Niat warga menikmati keindahan pusat Kota Bandung, menjadi terganggu munculnya pengamen.
Pihak Satpol PP Kota Bandung melalui Instagram @satpolppbdg, pada Rabu, 3 Mei 2023, menyebutkan, Satgas Linmas Pol PP Kota Bandung melaksanakan giat patroli dan monitoring serta memberikan himbauan kepada masrayakat, PKL dan Pengamen yang berada di Jl. Braga.
Baca Juga: Di Bandung, Pernah Ada Hantu Ditangkap Polisi, Sejarah Unik Kota Ini
Apakah patroli permanen ?
Tampak Satpol PP Kota Bandung melakukan giat patroli di Jalan Braga, bahkan terlihat ada yang menghalau seorang pria bergitar alias pengamen. Kawasan Jalan Braga diketahui ramai menjadi favorit warga untuk menikmati suasana bernilai sejarah di Kota Bandung.
Boleh jadi, warga pun berharap giat patrol Satpol PP Kota Bandung dilakukan secara permanen. Sebab, warga membutuhkan kenyamanan dan keamanan ketika wisata di Jalan Braga, tanpa terganggu oleh orang-orang yang berniat merecoki alias mengganggu.
Komentar netizen yang muncul, misalnya :
@anggiwirawan08, Di alun alun masih banyak pak ???? kalo mau diem disana teh langsung ada pengamen.
Baca Juga: Di Pontianak, Ada Cerita Setan Kuntilanak Tewas Ditembak Meriam, Kisah Horor 'Bumbu' Sejarah
Gambaran Jalan Braga
Sebagai gambaran, Jalan Braga merupakan jalur tua di Kota Bandung yang bernilai sejarah sejak zaman kolonial Belanda. Pada zaman dahulu, Jalan Braga merupakan kawasan elit yang banyak deretan menjual barang-barang berkelas pada zamannya.
Kini Jalan Braga menjadi tujuan wisata bernilai historis di Kota Bandung, yang banyak diminati warga. Jalan Braga Bandung terdiri tiga ruas, adalah sebutan Jalan Braga Pendek di selatan terkoneksi Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga utama di tengah, dan Jalan Braga di utara dekat perlintasan rel kereta api.
Jalan Braga kini menjadi tujuan wisata nampang atau nongkrong, dengan nuansa kawasan antik. Tetapi kini di Jalan Braga lebih banyak toko diubah menjaid tempat makan, hanya beberapa toko yang masih menjual barang. Boleh jadi, bisnis makanan kini lebih laku di Jalan Braga.
Keberadaan historis Jalan Braga juga muncul pada lagu Sunda, berjudul, “Jalan Braga” yang dinyanyikan Hetty Koes Endang. Lirik awalnya sangat terkenal, yaitu “Jalan Braga Jalan Intelek, Tidak Boleh Masuk Keretek”. ***