Musim Kemarau 2023, Kementan : Pertanian Jawa Barat Tidak Perlu Khawatir

27 Februari 2023, 10:52 WIB
Kawasan pertanian di Sumedang Jawa Barat, Kementan tidak mengkhawatirkan musim kemarau 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Prediksi musim kemarau 2023 yang diperkirakan lebih kering, diyakini oleh Kementan tidak terlalu dikhawatirkan untuk pertanian Jawa Barat.

Selama ini pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sudah memprediksi, bahwa pada April-Mei 2023 dimasuki musim pancaroba dan kemarau yang terkering.

Namun untuk di Jawa Barat, kini diprediksi, musim kemarau 2023 tidak terlalu dikhawatirkan untuk usaha pertanian. Gambaran tersebut muncul dari Kementerian Pertanian (Kementan), yang memprediksi usaha pertanian Jawa Barat tidak terlalu terpengaruh.

Baca Juga: Musim Kemarau 2023, Jawa Barat Ternyata Masih Ada Hujan Lagi, Ini Prediksi Kapan Terjadi

Gambaran kondisi kemarau

Kepala BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian) Kementerian Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi, di Bandung, Sabtu, 25 Februari 2023 menyebutkan, ada gambaran informasi dari BMKG, bahwa ketika musim kemarau pada April dan Mei 2023, yang terjadi hanya El Nino lemah.

“Tampaknya tidak akan terlalu berpengaruh bagi pertanian Jawa Barat. Tampaknya hanya sampai Mei 2023, setelah itu iklim tidak terlalu panas, bahkan hujan kembali turun,” ujar Dedi Nursyamsi, didampingi kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kementan, Ajat Jatnika.

Walau demikian, menurut Dedi Nusyamsi, penyediaan pompa penyedot air tetap diperlukan sebagai kesiagaan. Sebab akan banyak tanaman yang memerlukan pengairan pada April dan Mei 2023, terutama tanaman pangan.

Baca Juga: Penggemar Bakso Lemak Jando di Bandung Merapat ! Ada Tiga Rekomendasi yang Enak, Dimana Saja ?

Komoditas yang mungkin terpengaruh

Sementara itu, Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat memprediksi sejumlah komoditas yang mungkin terpengaruh pada musim kemarau April-Mei 2023.

Menurut Wakil Ketua I APKA Jawa Barat, Muchlis Anwar, jika ternyata kemudian terjadi kemarau panjang, komoditas yang paling terganggu adalah pangan kelompok hortikultura, terutama sayuran.

Lain halnya untuk beras, menurut dia, tidak akan terpengaruh karena sudah panen raya. Walau produksi tampaknya bakal menurun karena serangan hama tikus dan dampak pemupukan kurang bagus, diyakini pasokan beras kembali stabil.

 Baca Juga: Cara Mengenal Tampilan Cangkang Telur untuk Keperluan Masak Berdasarkan Warna

Diantara sejumlah komoditas sayuran yang mungkin terdampak jika kemudian ternyata terjadi kekeringan, misalnya cabe, tomat, kol, dsb.

Tetapi untuk sayuran hijauan, karena masa tanam dan panen relatif pendek, diperkirakan akan cukup banyak yang selamat pada April 2023.

Lain halnya tanaman hijauan yang sampai April 2023 masih kecil, dikhawatirkan pada Mei 2023 menjadi banyak yang gagal panen. ***

Baca Juga: Pembangunan Tol Getaci, Kementan Berharap Irigasi Pertanian Diperhatikan Lancar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler