DESKJABAR – Usaha pertanian padi di Jawa Barat menjelang panen raya tahun 2023 yang mengalir kini, terindikasi mengalami penurunan produktivitas. Usaha penggilingan padi masih memperoleh pasokan dibawah rata-rata dibandingkan saat yang sama dengan setahun lalu.
Sekretaris Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Barat, Muchlis Anwar, kepada DeskJabar, di Bandung, Rabu, 22 Februari 2023 mengatakan, dari pengamatan yang dilakukan, rata-rata gabah dihasilkan sekitar 3,5-4 ton/hektare, dibandingkan biasanya 5-6 ton/hektare.
“Dengan dikuranginya pupuk bersubsidi oleh kebijakan pemerintah pusat cq. Kementerian Pertanian, para petani mengalami anjlok produktivitas,” ujarnya.
Baca Juga: Hadapi El Nino 2023, Percepatan Tanam Pertanian dan Perkebunan Dilakukan
Terdampak harga dari PT Pupuk Indonesia
Disebutkan Muchlis Anwar, kondisi terjadi ketika penanaman lalu, para petani belum biasa dengan harga pupuk kekinian atau harga pasar yang sudah ditentukan oleh Holding Pupuk PT Pupuk Indonesia. Sebab, sekarang banyak menjual pupuk harga kekinian.
Disebutkan, kondisi anjloknya produktivitas gabah di Jawa Barat terutama terjadi di kawasan selatan Jawa Barat, bahkan termasuk di Bandung Raya.
Baca Juga: Ridwan Kamil vs Uu Ruzhanul di Pilgub Jawa Barat 2024, Bagaimana Perhatian pada Pertanian ?