UPDATE Pembebasan Lahan Tol Getaci, di Garut Sepi, di Kabupaten Bandung Belum Beres, Harga tak Sesuai Harapan

23 Februari 2023, 06:49 WIB
Ilustrasi pembangunan Tol Getaci. Proses pembebasan lahan sudah sampai Garut, tetapi di lapangan banyak dinamika. /YouTube Uu Ruzhanul Ulum/

DESKJABAR- Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan bahwa pembebasan lahan tol Getaci sudah sampai Garut. Namun prosesnya di lapangan, saat ini di wilayah Garut masih sepi tidak ada kabar lanjutan. Sementara di wilayah Kabupaten Bandung juga belum ada perkembangan, setelah sempat terhenti di Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk karena banyak warga yang protes harga tidak sesuai harapan.

Seusai meresmikan Creative Center Dadaha di Kota Tasikmalaya pada Selasa 21 Februari 2023, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan bahwa proyek tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap terus berlanjut. Dalam hitungannya, dua tahun ke depan sudah tembus ke Tasikmalaya.

Baca Juga: LELANG Ulang Proyek Tol Getaci Dinilai Hal Biasa, Ridwan Kamil: Daripada Mangkrak

Meski lelang ulang proyek baru akan dilakuan pada April atau Mei 2023, namun menurut Ridwan Kamil, saat ini proses pembebasan lahan untuk proyek calon tol terpanjang di Indonesia tersebut masih berjalan dan sudah sampai di Garut.

Sayangnya dalam prosesnya di lapangan, banyak warga yang mempertanyakan kelanjutan pembahasan ganti rugi lahan karena hingga saat ini banyak desa di Garut yang belum mengetahui jadwalnya. Masih sepi tidak ada kabar.

Bahkan menurut informasi, untuk proses pembahasan ganti rugi di wilayah Kabupaten Bandung saja prosesnya belum beres semua, setelah sempat terhenti di Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk. Terhentinya arena banyak warga yang keberatan karena harga yang ditawarkan jauh dari harapan.

Perkembangan Terakhir Pembebasan Lahan Tol Getaci

Mengutip dari YouTube Nirwati Channel, di kolom komentar ada informasi perkembangan terbaru dalam proses pembahasan ganti rugi lahan untuk tol Getaci. Di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut akan ada pertemuan lanjutan dalam waktu dekat antara akhir Februari hingga awal Maret.

Rencananya pada 27 Februari 2023 akan dilaksanakan Musyawarah Penetapan Bentuk Ganti Kerugian di Desa Tegal Sumedang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Sementara informasi dari Kepala Desa setempat, menurut Nirwati Channel, sepertinya untuk pembahasan uang ganti rugi di Kab.Garut terutama Desa Leles dan Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, sudah ada kepastiannya pada awal Maret 2023.

“Alhamdulilah mudah2an anu salanjengna desa sukamanah kec rancaekek . Amin,” tulis Iwan Awaludin.

Ada juga dari warga desa lainnya yang menanyakan rencana pertemuan di desa mereka, karena tidak ada kabar lanjutannya.

“Warga desa Bojong, kecamatan Nagreg, kapan pengumuman hasil dari satgas A dan satgas B. Sampai sekarang belum ada kepastiannya. Mohon informasi nya. Kang mas,” Tanya Edy Wicaksono.

Baca Juga: Bobotoh Nonton Lewat Link Live Streaming, Luis Milla Targetkan Persib Bandung Kalahkan Arema FC

“Buat desa Bojongloanya kpn ya pak,” tanya Soleh Hidayat.

Harga yang Ditawarkan Tidak Sesuai Harapan

Ada juga di antara Netizen yang menanyakan apakah harga yang ditawarkan sudah berbuah. Karena pada awal yang ditawarkan hanya Rp 450 ribu per meter.

“Harga na kumha kang,robih teu Atawa angger wae 450 m,” Tanya Zihan Siti Zulaikha.

Masalah harga yang ditawarkan tim Appraisal kepada warga yang lahannya terdampak proyek tol Getaci memang menjadi pembicaraan hangat. Warga menilai harga yang ditawarkan terlalu murah tidak sesuai harapan yakni sekitar Rp 450 ribu per meter.

Itu juga yang dikemukakan salah satu netizen, Edy Wicaksono. Dia menanyakan kelanjutan pembayaran uang ganti rugi di wilayah Kabupaten Bandung karena sempat berhenti. Proses pertemuan sempat terhenti sampai Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk karena banyak warga yang protes akibat harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan.

Bahkan dalam tayangan sebelumnya di YouTube Nirwati Channel, dalam pembahasan uang ganti rugi di wilayah Kabupaten Bandung sampai ada 2 KJPP atau Tim Appraisal yang dikeluarkan dan digantikan posisinya.

Alasannya karena kedua KJPP ini dalam menilai lahan/bangunan warga jauh dari ekspektasi warga yang terdampak tol Getaci.

Baca Juga: SEBANYAK 7 Anak Meninggal Dunia, Bupati Garut Tetapkan KLB Difteri, Perintahkan Vaksin Anak-Anak

Kondisi ini berbeda dengan proses pembebasan lahan tol Yogjakarta-Bawen, yang sama-sama proyeknya akan mulai dibangun pada tahun 2024, seperti halnya tol Getaci.

Pada Januari 2023, proses pembayaran uang ganti rugi proyel tol ini mencapai jumlah sebesar Rp 422,55 miliar. Jumlah sebanyak itu untuk pembayaran uang ganti rugi di 3 desa di Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M Mustanir, mengatakan, pembayaran Rp 422,55 miliar tersebut dibayarkan sebagai uang ganti rugi untuk pembebasan dari 311 bidang tanah di Desa Bligo, 183 bidang tanah di Desa Jamus Kauman, dan 224 bidang tanah di Desa Karangtalun.

Untuk harga tanah yang ditawarkan, menurut Kepala Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar, Magekang, harga yang ditawarkan antara Rp 700 ribu hingga Rp 950 ribu per meter. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber YouTube Nirwati Channel

Tags

Terkini

Terpopuler