DESKJABAR – Kekhawatiran adanya para makelar tanah dalam pembebasanan lahan tol Getaci di wilayah Tasikmalaya terbukti. Pengakuan salah seorang warga yang membantu makelar tersebut mengatakan bahwa mereka sudah menghubungi beberapa kepala desa.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengkhawatirkan adanya para spekulan, calo atau makelar tanah dalam proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Ulah mereka ditakutkan akan bisa mengganggu pembangunan proyek tol Getaci yang selama ini diidam-idamkan warga di Jabar selatan, khususnya di wilayah Priangan Timur yakni Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
Bahkan, Ridwal Kamil sebelumnya pernah mengingatkan jangan sampai ulah para makelar tanah tersebut akan berdampak merugikan pada pembangunan proyek calon tol terpanjang di Indonesia tersebut.
Ridwan Kamil berkaca dari kejadian batalnya pembangunan stasiun pemberhentian kereta cepat di Walini, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Pembatalan dengan alasan karena harga lahan di sana telah naik gila-gilaan akibat ulah para makelar tanah.
Dinamika Rencana ol Getaci di Tasikmalaya
Rencana ruas jalur tol Getaci di wilayah Tasikmalaya, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya memperlihatkan dinamika yang terus berkembang. Pemkab Tasikmalaya telah mengusulkan penambahan exit tol Getaci dari 1 menjadi 3.
Dalam rencana awal, exit tol di Kabupaten Tasikmalaya berada di Kecamatan Singaparna. Namun kemudian mereka mengusulkan 2 exit tol Getaci tambahan. Dalam perbincangan dengan perwakilan DeskJabar.com pada Kamis 17 Februari 2023, Sekda Kabupaten Tasikmalaya Dr. H. Mohamad Zen, menyebutkan lokasi usulan 2 exit tol Getaci tambahan.
Mohamad Zen, mengatakan bahwa Pemkab sudah mengirim surat usulan penambahan exit tol Getaci ke Gubernur Jabar dan Pemerintah Pusat. Menurutnya, surat permohonan itu disampaikan Bupati Tasikmalaya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat baru-baru ini.