YUK Mengenal Kota Metropolitan Rebana, Akan Ada 13 Kawasan Industri Baru di Jawa Barat

25 Januari 2023, 08:10 WIB
Bandara Internasional Kertajati, infrastruktur utama Kota Metropolitan Rebana /infobijb/

DESKJABAR – Megaproyek Kota Metropolitan Rebana yang akan dibangun di kawasan segitiga emas Jawa Barat utara/timur laut, sudah ramai jadi perbincangan sejak 4 sampai 5 tahun lalu.

Meski Perpres Percepatan Pembangunan Jawa Barat sudah disetujui Presiden Jokowi pada tahun 2021, namun sampai sekarang pembangunannya bisa dikatakan berjalan lambat.

Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat Noneng Komara mengatakan bahwa salah satu kunci pembangunan dari kawasan investasi, seperti kota Metropolitan Rebana adalah infrastruktur.

Saat ini untuk mendukung terwujudnya megaproyek tersebut infrastruktur pendukung beberapa di antaranya sudah rampung seperti Bandara Internasional Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan Tol Cipali.

Baca Juga: TOL Getaci Terbaru, Bobotoh Tasikmalaya Kian Cepat Nonton Persib di GBLA, Secepat Bobotoh dari Soreang

Dari Kota Metropolitan Rebana ini nantinya direncanakan akan ada 13 kawasan industri baru atau kawasan peruntukan industri (KPI) di wilayah sekitar Cirebon.

Jika kawasan ini sudah berjalan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan  bahwa Kota Metropolitan Rebana akan bisa menyumbang 1 persen bagi perekonomian nasional.

<H2>Kota Metropolitan Rebana</H2>

Kawasan Rebana jika terwujud akan menjadi kota metropolitan ketiga di Jawa Barat setelah Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) dan Bandung Raya.

Kota Metropolitan Rebana diharapakan akan menjadi wilayah regional paling lengkap di Indonesia. Total kawasannya akan mencakup 43.913 hektar.

Kota Metropolitan Rebana akan meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Sejumlah infrastruktur penting guna mendukung terwujudnya kawasan ini memang sudah rampung seperti Bandara Internasional Kertajati dan Pelabuhan Patimban.

Pelabuhan Internasional Patimban sebagai pintu penggerak ekonomi skala regional di Jawa Barat. Sedangkan Bandara Internasional Kertajati yang fungsinya tidak hanya mengangkut penumpang dan kargo, namun juga difungsikan untuk perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO).

Rebana juga terkoneksi Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan jalur kereta api arah Cirebon dan Surabaya. Keduanya merupakan infrastruktur yang akan semakin mempermudah koneksi intermoda di wilayah Rebana.

Baca Juga: AKANKAH Tol Cisumdawu Bisa Beroperasi Penuh Februari 2023, di Seksi Ini Pembangunan Masih Jauh dari Rampung

"Kami sudah menghitung Regional Metropolitan Rebana ini akan menyumbangkan 1 persen pada perekonomian Indonesia pada 10 tahun ke depan" ucap Ridwan Kamil.

Sayangnya, 2 infrastruktur yang menjadi kunci kota Metropolitan Rebana yakni Bandara internasonal Kertajati dan Pelabuhan Patimban, belum mampu beroperasi maksimal sampai saat ini karena infrastruktur pendukungnya belum selesai.

Tol Cisumdawu atau tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, sampat saat ini belum beroperasi penuh dan baru sampai seksi 3 yakni Cileunyi hingga Sumedang.

Keberadaan tol Cisumdawu sangat penting untuk mendukung bandara ini yang sudah ditetapkan sebagai bandara untuk pengiriman logistik serta pintu gerbang penerbangan jemaah haji dan umroh dari wilayah Jawa Barat.

Namun Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono pada Rapat Kerja dengan DPR RI 17 Januari 2023 mengatakan bahwa tol Cisumdawu diharapkan akan mampu beroperasi penuh pada akhir Februari 2023.

Demikian pula operasional pelabuhan Patimban di Subang. Pelabuhan yang diresmikan Presiden Jokowi pada akhir tahun 2020, juga belum maksimal sebagai pelabuhan ekspor/impor otomotif.

Kendala utama karena belum adanya tok akses ke Patimban. Selama ini pengangkutan otomotif yang akan dieskpor/impor masih melalui jalan nasional yang terkendala kemacetan.

Kementerian PUPR sendiri berencana pembangunan kontruksi tol akses Patimban sejauh 37 kilometer dimulai pada tahun 2023.

Saat ini Pelabuhan Patimban mampu menampung 5000 unit mobil di area luas seluas 8 hektare dengan kapasitas troughput terminal kendaraan adalah 218.000 CBU.

P elabuhan Patimban infrastruktur penting di Kota Metropolitan Rebana, jadi pelabuhan ekspor impor otomotif
<H2>13 Kota Mandiri</H2>

Pembangunan kawasan kota Metropolitan Rebana tersebut nantinya akan memunculkan 13 KPI di sekitar kawasan tersebut.

Dengan bermunculan kawasan-kawasan industri baru tentu akan memunculkan pembangunan di sekitarnya, termasuk untuk pemukiman dan pembangunan lain sebagai pendukungnya seperti mall atau pasar. Otomatis nantinya akan bermunculan 13 kota mandiri baru.

Baca Juga: Kronologi Jatuhnya Pensiunan TNI Melintas Jalan Berlubang di Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi Tegaskan Soal Ini

Sebab, kawasan industri baru Rebana ini akan hadir untuk menjadi sebuah kawasan yang sangat luar biasa. Dari ke-13 kota itu ditargetkan akan ada sebanyak 4,3 juta lapangan pekerjaan tersedia di kota-kota mandiri tersebut.

Adapun 13 KPI yang direncanakan adalah :

  • KPI Patimban
  • KPI Cipali Subang Barat
  • KPI Cipali Subang Timur
  • KPI Cirebon
  • KPI Patrol
  • KPI Losarang
  • KPI Tukdana
  • KPI Cipali Indramayu
  • KPI Balongan
  • KPI Krangkeng
  • KPI Jatiwangi
  • KPI Kertajati - Jatitujuh
  • KPI Butom

Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih, dalam FGD Kawasan Pengembangan Rebana Metropolitan mengatakan bahwa Kawasan Rebana merupakan wilayah yang strategis dan akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler