DESKJABAR - Kecamatan dan Desa yang akan terlewati oleh proyek jalan tol Getaci di Kabupaten Garut seksi 2, Garut Utara meliputi 4 kecamatan dan 21 Desa.
Sebelumnya sejarah mengenai perencanaan jalur tol Getaci yang akan melintasi Kabupaten Garut, dibagi ke dalam 3 perencanaan.
Perencanaan yang pertama, jalur lintasan jalan tol melalui Limbangan-Selaawi dengan gerbang tol Dayeuhkolot.
Perencanaan kedua yaitu, melalui Samarang-Banyuresmi dengan gerbang tol Cileunyi.
Pada akhirnya diputuskan melalui jalur lintasan jalan tol melalui Banyuresmi-Cilawu dengan gerbang tol Gedebage yang langsung ke arah Garut.
Dikutip DeskJabar dari laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), www.pu.go.id tol Getaci akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction (Gedebage) yang akan terhubung dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi).
Untuk tahap pembangunan jalan tol Getaci khususnya di Kabupaten Garut seksi 2 yang melewati Garut Utara-Tasikmalaya diperkirakan sepanjang 50,32 km.
Berdasarkan sumber dari laman YouTube Nirwati Channel, menurut data yang diambil tahun 2020 pada saat pelaksanaan sosialisasi di Kabupaten Garut, diketahui ada 4 Kecamatan dan 21 Desa yang akan terlewati tol Getaci seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya, yakni :
Baca Juga: Gerbang Tol Getaci di Banyuresmi, Garut, Wisata Situ Bagendit, Penghasil Jagung, dan Tukang Cukur
1. Kecamatan Banyuresmi, hanya ada satu desa, yaitu Desa Sukasenang.
2. Kecamatan Karangpawitan, ada 8 desa, yaitu Mekarsari, Jatisari, Tanjungsari, Suci, Lebak Agung, Lebak Jaya, Lengkong Jaya, dan Karangmulya.
3. Kecamatan Garut Kota, terdiri dari Kelurahan Cimuncang (ada 6 RW), Kelurahan Kota Kulon, Kelurahan Margawati, dan Kelurahan Sukanegla.
4. Kecamatan Cilawu, ada 8 desa, yaitu Ngamplangsari, Ngamplang, Pasanggrahan, Cilawu, Karyamekar, Dayeuh Manggung, Sukatani, dan Sukamaju.
Itulah beberapa Kecamatan dan Desa di Kabupaten Garut yang akan dilalui oleh proyek jalan tol Getaci untuk seksi 2.
Pembangunan jalan tol Getaci yang akan dimulai pada tahun ini, diharapkan dapat selesai pada tahun 2024 untuk tahap pertama.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengimbau agar pelaksanaan jalan tol Getaci ini dilakukan secepat mungkin tapi juga harus memadai.
Basuki pun menambahkan agar pembangunan ini tidak merusak bukit-bukit yang ada, serta hindari memotong pohon yang tidak perlu, sesuai instruksi Presiden Jokowi bahwa dalam pembangunan jangan sampai merusak lingkungan yang ada.
Menurut Dirjen Bina Marga, Hedy Rahadian pembangunan jalan tol Getaci ini bertujuan untuk memperlancar konektivitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya daera selatan Jawa Barat.***