KASUS SUBANG TERBARU, Peta Milik Pelaku Ini Ditemukan Anjing Pelacak, Dalangnya Bukan Akibat Konflik?

22 April 2022, 14:29 WIB
TKP Kasus Subang yang merupakan tempat pelaku melakukan aksi pembunuhan ibu dan anak. /Deksjabar/

DESKJABAR – Kasus Subang hingga kini masih menjadi perbincangan hangat.

Apalagi, hingga kini kasus Subang telah 8 bulan berlalu. Tepatnya, terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu.

Sulitnya mengungkap kasus Subang yang membuat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu kehilangan nyawa ini membuat banyak yang beranggapan jika kasus Subang ini pelakunya adalah orang profesional.

Anjas Asmara, pelaku analisis yang juga akademisi menjelaskan tentang pengungkapan pelaku kasus Subang ini dalam kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: TERUNGKAP di KASUS SUBANG, Ternyata Sumy Hastry Merasakan dan Didatangi Korban Pembunuhan Tuti dan Amel

Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Anjas di Thailand ‘Pelakunya Jago Akting!! Saks1 Subang Diminta Nulis & Gambar??’ yang diunggah pada 21 Desember 2021, begini penjelasannya:

Anjas Asmara menjelaskan adanya keterkaitan dengan grafologi dalam mengungkapkan kasus Subang ini.

Grafologi merupakan ilmu yang membaca karakter seseorang dari tulisan tangannya.

Anjas Asmara meyakini grafologi digunakan untuk menganalisa tulisan atau peta yang ditemukan anjing pelacak di TKP kasus Subang tersebut.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa dan Sholat di Subang, Hari Ini Jumat, 22 April 2022, Doa Menahan Lapar Haus dan Berbuka

Tulisan atau peta tersebut digunakan sebagai panduan dan arahan bagi pelaku pembunuhan ibu dan anak kasus Subang tersebut ketika sedang menjalankan aksinya.

Namun, Anjas Asmara juga meyakini penemuan anjing pelacak tersebut tidak disampaikan ke publik.

Anjas Asmara juga menyangkal adanya dugaan yang menyatakan jika kasus Subang ini akibat dari konflik atau perdebatan.

“Kayanya agak kecil kemungkinan di sana (akibat konflik). Ini sepertinya sudah kasus pembunuhan pemberencana gitu karena rapihnya kemudian detail-detail kecil,” kata Anjas Asmara.

Anjas Asmara juga menerangkan, banyak kasus di dunia termasuk di Indonesia yang terungkap dengan petunjuk dari anjing pelacak.

Baca Juga: TERBARU KASUS SUBANG, YOSEF : Alhamdulillah sudah Menjadikan Saya sebagai TERSANGKA, Tetapi Nyatanya Begini

Kemudian, Anjas Asmara juga mencoba mengaitkan dengan salah satu pernyataan pengacara kasus Subang ini.

Itu adalah pernyataan terkait yang meminta kliennya untuk menulis sesuatu di kertas.

Adapun saksi lainnya yang juga diminta menulis di kertas dengan tujuan untuk dilakukan tes tertentu.

Maka, tes tersebut diperkirakan Anjas untuk dilakukan grafologi. Sehingga, tulisan tersebut bisa dicocokkan dengan tulisan peta yang ditemukan anjing pelacak tersebut.

Meski kasus Subang ini belum terpecahkan berbulan-bulan, tetapi perlu diketahui bahwa tidak ada kasus pembunuhan yang sempurna. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh ahli forensik Mabes Polri, dr Hastri.

“Secanggih-canggihnya pembunuhan pasti tetap saja ada kecerobohan karena mereka terburu-buru,” ujar Anjas Asmara yang mengutip pernyataan dr Hastri.

Jadi, dari kecerobohan tersebut, pelaku mengira telah melenyapkan barang tersebut. Padahal, barang tersebut akhirnya bisa berhasil ditemukan oleh penciuman anjing pelacak.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler