Adakah Hubungan Dengan Tol Cisumdawu, BPBD Jabar Katakan Hal Ini Terkait Longsor Ciherang Sumedang

16 Januari 2022, 19:43 WIB
Lokasi bencana longsor di Desa Ciherang Kabupaten Sumedang. /Instagram BPBD Sumedang

 

DESKJABAR- Bencana longsor di Ciherang Kabupaten Sumedang mengakibatkan 2 hektar lahan sawah milik warga terkubur material longsoran.

Longsor Sumedang yang terjadi pada Sabtu 15 Januari 2022 sore itu menimbun sungai Cipongkor di Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana longsor di Sumedang tersebut. Namun 22 Keluarga dan 69 jiwa yang menempati 16 harus mengungsi ke tempat aman

Bencana longsor di Sumedang tersebut terjadi akibat tebing setinggi 150 meter dengan lebar 80 meter tiba tiba longsor dan menimpa sawah warga.

 

Baca Juga: Longsor di Ciherang Sumedang, BPBD Menghimbau Warga di Daerah Rawan Mengungsi Sementara

Ada yang mengaitkan bencana longsor di Sumedang tersebut erat kaitannya dengan pembangunan jalan Tol Cisumdawu atau Cileunyi Sumedang Dawuan.

Namun untuk memastikan hal itu, Badan Penanggulangan Daerah Jawa Barat masih akan melakukan penyelidikan terkait hal itu

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Minggu 16 Januari 2022 menyebutkan pihak BPBD masih akan melakukan penyelidikan.

Dani Ramdan menyebutkan kalau dari titik bencana longsor di Ciherang dengan jalur Tol Cisumdawu tidak begitu dekat dan cukup jauh.

Baca Juga: Di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Ada Gerbang Dimensi Dunia Gaib ? Ada di Tepi Jalan

Hanya saja tim dari BPBD Jawa Barat harus mengecek langsung ke lokasi apakah ada kemungkinan urugan tanah dari proyek Tol Cisumdawu yang dibuang ke dekat daerah yang terjadi bencana longsor.

Kata Deni Ramdan itu dilakukan untuk mencari tahu penyebab lain bencana longsor di Ciherang Sumedang selain akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada saat kejadian bencana longsor.

"Saya sedang lihat, kaitan langsung nampaknya tidak ada. Hanya pembangunan jalan ini ada urugan, ada disposal yang biasanya disebar di area sekeliling, ini yang sedang kita cek ke lapangan apa penyebab di luar pemicu hujan," kata Dani saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Minggu 16 Januari 2022.

Baca Juga: Kisah Seram Perjalanan Bandung ke Garut, Supir Ambulance Diganggu Jin Qorin Jenazah Penganut Ilmu Hitam

Sebelum terjadi bencana longsor di Dusun Sukasari, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan hujan mengguyur dengan lebat.

Hanya saja ketika bencana longsor terjadi kondisi hujan sudah mulai mereda hujan terjadi sejak pukul 14.00 WIB dan mereda pada pukul 16.00 WIB. Baru setengah jam kemudian tepatnya pukul 16.30 WIB bencana longsor terjadi.

BPBD Jawa Barat juga sedang mengidentifikasi kontur tanah di lokasi kejadian yang dilihat dari kondisi kecuraman lokasi.

Baca Juga: UNGKAP TERSANGKA KASUS SUBANG, Anjas: Penyidik Polda Jabar Jangan Takut Opini Publik

Karena di Jawa Barat kondisinya berbukit-bukit dan banyak arena yang memiliki potensi terjadinya bencana longsor.

Sementara itu bencana longsor di Ciherang Kabupaten Sumedang sempat menimbun salah satu warga bernama Tata.

Hanya saja Tata berhasil diselamatkan kembali oleh warga lainnya dan hanya mengalami luka ringan di bagian kaki

Saat itu Tata sedang bekerja di sawah yang ada di bawah tebing yang longsor.

Baca Juga: Wanita dalam Video Belatung Viral Diduga Mayat, Begini Faktanya

"Alhamdulillah sehat walafiat hanya luka ringan di kaki," kata Tata di akun Instagram BPBD Sumedang.

Bupati Sumedang, Doni Ahmad Munir langsung meninjau lokasi kejadian bencana longsor termasuk menemui korban selamat di rumahnya.

Doni Ahmad Munir juga menginstruksikan warga yang terdampak bencana longsor untuk mengungsikan ke lokasi yang lebih aman.

Baca Juga: JAKARTA, Seorang Anggota TNI AD Tewas Mengenaskan Dikeroyok, Ini Penjelasan Polisi

Pihak pemerintah Sumedang kata Doni Ahmad Munir sudah menyiapkan rumah di tempat yang aman untuk masyarakat yang terdampak longsor.

Rumah yang disiapkan untuk dijadikan tempat pengungsian korban terdampak longsor sebanyak 16 rumah yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi longsor.

Warga juga diminta untuk tidak tinggal dan menjauh dari lokasi longsor sejauh 1 kilometer untuk menghindari jika terjadi bencana longsor susulan.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler