DESKJABAR - Salah seorang saksi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bisa dijadikan sasaran empuk, jika tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh saksi lain seperti Yosef dan Yoris.
Seorang dosen di Thailand Anjas mengatakan di antara 69 saksi yang telah diperiksa oleh tim penyidik dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, banyak yang tidak didampingi pengacara termasuk Wahyu yang berpotensi dijadikan kambing hitam.
Wahyu dinilai memiliki potensi besar bisa dijadikan sebagai kambing hitam dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, karena tidak didampingi pengacara dan tidak punya akses ke media seperti yang dimiliki Yosef, Yoris dan Danu.
"Saran saya, kalau bisa Wahyu berkomentar, mulainya bersuara. Kalau diam saja dan tidak punya pengacara, dia akan jadi sasaran empuk. Akan diframing banyak orang. Bisa saja dia jadi kambing hitam,” ucap Anjas dalam analisa terbarunya di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Minggu 2 Januari 2022.
Anjas menuturkan yang dimaksud dengan pengertian kambing hitam yaitu orang dalam suatu perkara yang tidak bersalah, tapi justru dipersalahkan seperti dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
"Kalau seandainya Wahyu menonton Yotube ini, harusnya dia mulai bersuara. Saksi-saksi lain sudah punya pengacara, kuasa hukum akan menjaga hak-hak kliennya,” ujar Anjas.
“Dilihat dari sisi kekuatan, mereka yang punya kuasa hukum aman. Selain punya pengacara, mereka juga punya akses ke media,” ujarnya.
Hal ini, menurut Anjas, berbeda dengan saksi lainnya karena ada 69 saksi, karena kemungkinan ada dibalik itu ada juga yang disurigai tapi gak punya akses, bisa saja mereka juga jadi kambing hitam.
Lalu kalau dilihat dari kategori tersangka yang terkait dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, menurut Anjas ada empat kategori yakni pelaku, dalang atau otaknya, orang yang membantu, dan orang yang mengetahui.
Setiap saksi, seperti Yosef, Yoris, Mimin, Danu, mereka juga bisa mengklaim mereka juga jadi kambing hitam karena dituduh. “Itu hak masing-masing saksi. Karena tim penyidik belum umumkan tersangkanya.
“Yang semakin parah di akhir tahun pada saat Yoris memisahkan diri dengan Danu, ada apa dibaliknya, apakah ada tendensi ada seseorang yang dipercaya Yoris, yang diyakini di awal, justru di akhir-akhir berubah,” ujar Anjas.
Demikian pula dari sisi tersangka, dari empat kategori yakni sebagai pelaku, dalang, orang yang membantu, dan orang yang mengetahui, takutnya orang-orang yang ikut membantu dan orang-orang yang mengetahui kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, saat ini sedang dijadikan usaha oleh di pelaku dan dalang.
Orang-orang yang membantu dan mengetahui di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dipersalahkan semuanya oleh si pelaku dan dalang kasus tersebut.
Tidak kenal
Sejak sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Subang dirilis polisi pada Rabu 29 Desember 2021, opini mulai bermunculan mengenai dugaan mirip siapa sketsa wajah tersebut. Danu, Yosef dan Yoris pun angkat bicara soal sketsa wajah ini.
"Tidak kenal, karena gak begitu jelas, lihatnya dari belakang dan samping, putih seperti orang korea, saya tidak mengenalnya," ucap Danu seperti dikutip dari youtube Heri Susanto.
Pernyataan tidak mengenali wajah dari sketsa pembunuhan Subang ini juga disampaikan oleh Yosef dan Yoris.
Baca Juga: TERUPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Yosef, Yoris, dan Danu Terancam Gangguan Ini
Menurut kuasa hukum Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat mengatakan Yoris maupun Yosef sama sekali tidak mengenali orang yang tergambar di sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Subang tersebut.
"Memang Yosef dan Yoris sama sekali tidak mengenali wajah yang ada di sketsa itu," kata Rohman Hidayat saat ditanya DeskJabar.com terkait sketsa wajah pelaku, Kamis 39 Desember 2021 sore melalui telepon.
Rohman mengatakan seandainya sketsa pelaku pembunuhan Subang ini gambarnya dari depan, bisa saja Yosef atau Yoris bisa mengenalinya. Sementara sketsa wajah yang dirilis polisi hanya bagian belakangnya saja sehingga kurang spesifik.
"Mungkin kalau bagian depannya dirilis, kemungkinan baik pak Yosef atau Yoris bisa saja mengenalinya," ucap Rohman Hidayat.***