DESKJABAR – Langkah gerakan pengendalian hama tikus secara intensif secara kolaborasi digiatkan di Jawa Barat sebagai agenda rutin setiap tahun, termasuk di Kertajati, Majalengka.
Melalui gerakan pengendalian hama tikus tikus secara kolaborasi itu, dilakukan sebagai upaya permanen mengamankan produksi pangan Jawa Barat.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat secara kolaborasi kabupaten/kota, Kementerian Pertanian bersama petani, bertekad mengamankan areal-areal tanaman pangan dari serangan hama tikus.
Sebagai motivasi awal, pihak dinas terkait pertanian melakukan gerakan pengendalian hama tikus di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis, 2 September 2021.
Baca Juga: Durian Kalimantan Namanya Buah Lai Banyak Manfaatnya Harga Di Bandung Rp35 Ribu per Buah
Suasana gerakan pengendalian hama tikus di Desa Mekarjaya, Kertajati, Majalengka itu, sangat banyak diikuti petani dengan dimotivasi oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat.
Suasana bersemangat dan gembira tampak diantara para petani dalam memburu hama tikus, karena kehadiran para petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Kementerian Pertanian, dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Majalengka.
Banyak ular kobra
Sangat banyak hama tikus ditangkap, baik secara sistem gropyokan maupun mengerahkan anjing, pada kawasan lahan sawah tadah hujan di Desa Mekarjaya, Kertajati, Majalengka itu.
Selain menangkap banyak tikus, saat gropyokan itu para petani dan petugas instansi pertanian mendapati lebih dari sepuluh ekor ular kobra di sawah kering.
Baca Juga: Budidaya Anggur, Panen Buah di Bandung Dapat Dihasilkan Bentuk Lonjong
Namun ular-ular kobra itu dibiarkan, karena merupakan “sahabat” petani karena suka memangsa tikus.
Beberapa petani senada mengatakan, bahwa dengan kehadiran instansi terkait pertanian memotivasi perburuan pengendalian hama tikus ini, membuat petani merasa bersemangat karena merasa diperhatikan pemerintah.
Beberapa petani menyebutkan, serangan hama tikus terasa lebih ganas, karena penghalang hama tikus berupa plastik yang selama ini digunakan, ternyata habis dijebol hewan-hewan pengerat itu.
Jadwal rutin
Saat temu wicara dengan para petani, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, mengatakan, bahwa kegiatan perburuan tikus secara ramai-ramai ini, kembali dijadikan jadwal rutin.
Baca Juga: PPM ITB Melatih Wanita Tani Hasilkan Usaha Mapan dari Olahan Talas
“Waktunya disusun setiap menjelang musim tanam secara ramai-ramai dan secara jadwal kontinyu, sebagai upaya pengamanan areal sebelum ditanami padi untuk mengamankan produksi pangan,” ujar Dadan Hidayat.
Dadan Hidayat juga menyebutkan, bahwa pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, memberikan bantuan sarana fumigasi untuk pengendalian hama tikus, untuk memudahkan para petani mengendalikan hewan-hewan pengerat itu.
Bahkan, pihak Kementerian Pertanian juga akan memperkenalkan cara baru pengendalian hama tikus, sehingga para petani tak perlu keluar malam-malam untuk berburu tikus.
Baca Juga: Pertanian Jawa Barat Meningkatkan Ketersediaan Benih Padi Bermutu dan Bersertifikat
Menurut Turyadi, dari Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Kementerian Pertanian, serangan hama tikus memang sedang ganas di Pulau Jawa, dimana serangan terbesar terjadi di Jawa Timur.
Pada sisi lain, katanya, sejak lima tahun terakhir, perburuan hama tikus tak dilakukan lagi di Pulau Jawa karena hama tersebut sebelumnya sudah minim.
Namun sejak dua tahun terakhir, serangan hama tikus tiba-tiba bermunculan lagi dan menjadi ganas. ***