Gubernur Jawa Barat Diharapkan Lebih Serius Memperhatikan Sektor Pertanian

31 Mei 2021, 08:45 WIB
Hamparan sawah di Sumedang /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Anggota DPRD Jawa Barat dari Komisi II, A Sopyan BHM, menyarankan agar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil lebih serius memperhatikan sektor rumpun pertanian di Jawa Barat.

Kondisi minimnya anggaran yang diterima sejumlah dinas teknis terkait bidang rumpun pertanian, dinilai menjadi cerminan sejauh mana perhatian terhadap sektor tersebut di Jawa Barat.

“Gubernur Jawa Barat sebaiknya lebih peka terhadap sektor pertanian daerah ini. Sebab, secara nyata inilah yang menjadi urat nadi Jawa Barat dan sangat berperan vital bagi kehidupan masyarakatnya,” ujar A Sopyan, kepada DeskJabar, di Bandung, Senin, 31 Mei 2021.

Baca Juga: Ingin Awet Muda, Simak 5 Kebiasaan Ini, Salah satunya Olahraga Teratur

Disebutkan A Sopyan, untuk sejumlah dinas teknis bidang pertanian, anggaran yang diterima adalah hanya total Rp 1 triliun. Dengan besaran hanya sebesar itu, tentu akan sangat kekurangan dana untuk aktivitas sejumlah urusan teknis operasional.

“Padahal dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang semakin bertambah, peran rumpun sektor pertanian semakin diharapkan sebagai jaminan penyediaan pangan. Ini terutama terkait bidang pangan, ketahanan pangan (terutama peternakan), perikanan, dan industri agro,” ujar A Sopyan, yang berasal dari Fraksi Gerindra Persatuan tersebut.

Ia berharap, ke depannya, Gubernur Jawa Barat dapat meningkatkan kembali anggaran untuk dinas teknis bidang rumpun pertanian. Dalam pandangannya, paling tidak, anggaran yang diberikan dapat mencapai tiga kali lipat.

Teknologi pertanian

Sementara itu, Kementerian Pertanian dan Kementerian UKM melakukan kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB/IPB University) berniat mengembangkan inovasi perguruan tinggi berbasis korporasi.

Baca Juga: Langit Berawan dan Hujan Ringan Warnai Cuaca di Berbagai Wilayah di Jawa Barat

Kementerian Pertanian melalui siaran pers diterima DeskJabar, menyebutkan, hal tersebut berkaitan kerjasama mereplikasi inovasi dan teknologi suatu perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan produksi pangan nasional dan kesejahteraan petani berbasis korporasi.

Salah satunya Kampus IPB yang memiliki banyak inovasi dan teknologi pertanian terbaru dan dapat mengkolosidasikan kelembagaan petani.

Disebutkan, Kementerian Pertanian, Menteru Koperasi, dan Rektor IPB mencoba sebuah teknologi baru dimana pertanaman tidak harus di tanah, tapi di atas air, danau. Tapi ini baru uji coba.

“Kita akan coba kembangkan bersama Menteri Koperasi, menteri lainnya dan perguruan tinggi khususnya IPB. Hasilnya hari ini kita lihat, tanaman kangkung rasanya lebih renyah," demikian dikatakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL)  pada kunjungan tersebut yang dirangkaikan dengan Fun Gowes dan Panen Melon di Kampus IPB, Bogor, Minggu (30/5/2021).

 Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Pertandingan Piala Eropa 2021, Grup F Bakal Jadi Fokus Perhatian

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan produksi pangan nasional yang berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi dan membuat pertanian semakin diminati generasi milenial.

Karena itu, upaya menggandeng perguruan tinggi adalah untuk terus mengawal akselerasi dan pemulihan ekonomi melalui pertanian dan koperasi. Sebab,  produksi pangan tidak hanya untuk ketahanan pangan nasional tapi juga harus dapat diekspor.

"Peningkatan produksi pertanian dan hingga ada kepastian pasar bagi hasil pertanian petani berkualitas bagus, diolah dan dikemas menarik," tutur SYL.

Lebih lanjut SYL menjelaskan dengan sinergi dengan Menkop UKM, aspek hilirisasi, pemasaran dan pengkoorporasian dapat diimplementasi dengan nyata. Tapi dibalik itu, berbagai hasil riset pertanian akademik, Kementan memberikan bagi 15 perguruan tinggi, salah satunya IPB. ***

 

 

 

  

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler