TENTARA Zionis Israel Berperilaku Iblis dengan Mengebom Rumah Sakit di Gaza, 500 Orang Dikabarkan Tewas

- 18 Oktober 2023, 12:44 WIB
Serangan biadab yang dilakukan tentara Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza mendapat kecaman sejmlah negara.
Serangan biadab yang dilakukan tentara Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza mendapat kecaman sejmlah negara. /Reuters/Mohammed Salem/

DESKJABAR – Tentara Israel makin berperilaku biadab bagaikan perilaku iblis dalam konflik dengan Palestina. Serangan tentara zionis ke Rumah Sakit Arab Al-Ahli, dikabarkan telah menewaskan lebih dari 500 orang.

Serangan keji tersebut mengundang kecaman negara-negara di Timur Tengah dan dunia. Serangan keji tentara iblis tersebut yang berlangsung pada Selasa 17 Oktober 2023, menjadikan sebagai salah satu jumlah kematian tertinggi dalam satu hari sejak dimulainya perang.

Baca Juga: ISRAEL Bantai Gaza dengan Sasaran Rumah Sakit, Mesjid, Sekolah. Menhan Israel Rendahkan Rakyat Palestina

Riyad Mansour, duta besar Palestina di PBB mengatakan, negara-negara Arab menganggap Israel bertanggung jawab atas ledakan di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza yang menewaskan lebih dari 500 orang, menurut pihak berwenang Palestina.

“Kami menganggap Israel bertanggung jawab atas pembantaian dan kejahatan ini,” katanya. “Mereka yang bertanggung jawab harus menghadapi keadilan, akuntabilitas, dan hukuman,” tambahnya.

Serangan biadab tentara zionis Israel ke Rumah sakit al-Ahli yang telah menewaskan sedikitnya 500 warga, telah memicu kecaman luas. Kelompkk hak asasi manusia menyebut serangan tersebut sebagai pembantaian dan pelanggaran hukum internasional.

Kecaman kepada tentara zionis Israel muncul di Qatar, Mesir, Turki, Iran, Bahrain, Kanada, Arab Saudi, dan negara-negara lain. Serangan biadab tersebut juga memicu kecaman protes luas di Tepi Barat yang diduduki, dimana Otoritas Palestina melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Protes yang mengutuk penyerangan biadab yang dilakukan zionis Israel juga terjadi di sejumlah negara lainnya seperti di Suriah, Tunisia, Spanyol, Berlin, Turki dan Lebanon. Di Yordania, pengunjuk rasa menyerbu kedutaan Israel.

 Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi membatalkan pertemuan puncak antara para pemimpin AS, Mesir dan Palestina yang dijadwalkan besok setelah serangan rumah sakit tersebut.

Serangan Zionis Israel Masuk Kejahatan Perang

Serangan brutal dan biadab yang dilakukan tentara zionis Israel pada Selasa kemarin, masuk dalam kategori kejahatan perang.

Menurut Konvensi Jenewa, orang yang sakit dan terluka, serta staf medis, rumah sakit, dan fasilitas medis keliling dilindungi pada saat perang.

Baca Juga: 6 FAKTA Kasus Subang 2021 yang Jadi Petunjuk Dugaan Keterlibatan Danu, Salah Satunya Digigit Anjing Pelacak

Dalam kondisi apa pun mereka tidak boleh menjadi sasaran serangan, dan menargetkan mereka akan dianggap sebagai kejahatan perang.

Selain itu, personel militer atau kombatan yang terluka, yang dirawat di rumah sakit dan fasilitas medis juga dilindungi, serta pekerja medis, yang dipersenjatai untuk mempertahankan hidup mereka dan pasiennya.

Pasal 18 Konvensi Jenewa No IV menyatakan:

“Rumah sakit sipil yang diselenggarakan untuk memberikan perawatan kepada yang terluka dan sakit, orang lemah dan ibu hamil, dalam keadaan apa pun tidak boleh menjadi sasaran serangan, namun harus selalu dihormati dan dilindungi oleh Pihak-pihak yang berkonflik.”

Pasal 19 selanjutnya menyatakan:

“Perlindungan yang menjadi hak rumah sakit sipil tidak akan berhenti kecuali mereka digunakan untuk melakukan, di luar tugas kemanusiaan mereka, tindakan yang merugikan musuh. Namun perlindungan dapat berhenti hanya setelah peringatan diberikan, dengan menyebutkan, dalam semua kasus yang sesuai, batas waktu yang wajar, dan setelah peringatan tersebut tidak diindahkan.

Baca Juga: Pembelian Tiket Kereta Cepat Whoosh dapat Dilakukan di BNI Mobile Banking

“Fakta bahwa anggota angkatan bersenjata yang sakit atau terluka dirawat di rumah sakit ini, atau adanya senjata kecil dan amunisi yang diambil dari kombatan tersebut dan belum diserahkan ke layanan yang tepat, tidak boleh dianggap sebagai tindakan yang merugikan musuh. .”

Riyad Mansour, duta besar Palestina di PBB mengatakan, klaim Israel bahwa serangan terhadap rumah sakit akibat roket yang gagal ditembakkan dari Gaza adalah sebuah kebohongan

Sementara pengepungan penuh di Gaza berlanjut selama lebih dari seminggu, serangan terhadap rumah sakit al-Ahli al-Arab di Gaza menewaskan sedikitnya 500 orang dan melukai ratusan lainnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Middle East Eye Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah