"Ini pukulan menyakitkan lainnya bagi rakyat Afghanistan yang terus menghadapi ketidakamanan dan kekerasan yang tak henti-hentinya," kata Ramiz Alakbarov, wakil perwakilan khusus PBB yang mengoordinasikan bantuan kemanusiaan.
“Tidak masuk akal bagi warga sipil untuk menjadi sasaran tanpa pandang bulu saat mereka melakukan bisnis sehari-hari, berkumpul untuk berdoa, pergi ke sekolah atau pasar, atau dalam perjalanan untuk bekerja,” katanya.
Ledakan itu adalah yang terbaru dari serangkaian ledakan semacam itu di tengah serangan tanpa henti di seluruh negeri. Serangan serupa terhadap masjid baru-baru ini menargetkan minoritas Muslim Syiah di negara itu. ***