Wahid, seorang Afghanistan berusia 30-an, mengatakan bahwa dia berada di rumah ketika dia mendengar tentang ledakan itu dan segera bergegas ke masjid, mengetahui saudaranya ada di sana.
Dia mengingat adegan kekacauan, jeritan dan teriakan minta tolong. Dia membantu membawa yang terluka ke ambulans.
Baca Juga: Buka Puasa dan Sholat Tarawih 30 April 2022 di Kabupaten Bekasi, 2 Doa Orang Berpuasa Dikabulkan
"Semua orang menangis dan berlumuran darah," katanya.
"Saya diberitahu bahwa saudara laki-laki saya telah terluka."
Javid, berusia akhir 20-an, mengatakan dia sedang dalam perjalanan ke masjid untuk bergabung dengan saudara laki-laki dan sepupunya, yang sudah berada di sana, ketika dia mendengar ledakan itu. Dia bergegas ke tempat kejadian.
“Saya sangat takut dan lari ke sana,” katanya, menambahkan bahwa dia menemukan saudara laki-lakinya dan sepupu mereka, terluka ringan dan dibebaskan setelah perawatan.
“Ledakan itu begitu kuat, atap masjid sampai runtuh,” kata Javid.
PBB mengutuk ledakan itu, menggambarkannya sebagai "keji" .