Baca Juga: RUSIA Ancam Hapus Inggris dari Peta dengan Tembakan Rudal Antarbenua Berbobot 208 Ton
Kekuatan Eropa telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia sejak keputusan Putin untuk menyerang tetangganya, saat mengirimkan senjata ke para pembela Ukraina.
Tetapi mereka bergerak perlahan untuk mencapai ekspor gas besar Moskow, dengan banyak anggota UE, terutama raksasa industri Jerman, bergantung pada energi Rusia untuk tetap menyala.
Putin telah berusaha untuk meningkatkan tekanan dengan bersikeras, bahwa Rusia akan menerima pembayaran untuk gas hanya dalam rubel.
Baca Juga: INI ALASAN Mengapa Pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk Memicu Kritik, Ribuan Follower Hengkang
Gazprom mengumumkan penghentian gas ke Polandia dan Bulgaria, dengan mengatakan pihaknya belum menerima pembayaran dalam rubel dari dua anggota UE.
Tetapi von der Leyen mengatakan bahwa "sekitar 97 persen" dari semua kontrak UE secara eksplisit menetapkan pembayaran dalam euro atau dolar, dan memperingatkan perusahaan pengimpor agar tidak membayar dalam rubel.
"Ini akan menjadi pelanggaran," katanya kepada wartawan.
Komisi Eropa pada hari Rabu berusaha untuk memberikan dukungan ekonomi kepada Kyiv dengan mengusulkan penangguhan bea masuk atas barang-barang Ukraina, tetapi gagasan itu masih perlu disetujui dalam pemungutan suara oleh 27 anggota blok itu.***