Network
DESKJABAR – Kematian kasus Tangmo Nida dinyatakan sebagai pembunuhan dan bukan kecelakaan. Mr. Ruang “Genius” Ratanapong menuduh penyidik telah melakukan hal berikut ini.
Penyidikan kasus Tangmo Nida telah berjalan sekira 2 bulan, dan bukti-bukti mengarah pada kesimpulan dugaan kematian artis tersebut akibat pembunuhan bukan kecelakaan.
Kesimpulan kasus Tangmo Nida itu disampaikan oleh Mr. Genius selaku President of The Crime Victim Assistant di Thailand.
Bahkan dalam kasus Tangmo Nida, Mr. Genius menyebutkan beberapa poin tuduhan kepada penyidik kepolisian Nonthaburi.
Mengutip dari Youtube Anjas di Thailand yang tayang hari ini, Jumat, 22 April 2022, begini penjelasannya.
Baca Juga: Kasus Tangmo Nida Terkini, Penyidik Tak Gubris Bukti Dari Pihak Lain, Ada Orang Berpengaruh?
Pengamat kasus Tangmo Nida, Anjas, mengatakan bahwa Mr. Genius merupakan President of The Crime Victim Assistant di Thailand. Dan ia tak hanya memiliki saksi ahli di bidang hukum.
Mr. Genius juga menanyakan saksi ahli yang berhubungan dengan kedokteran, otopsi, kajian ilmiah saat mendalami kematian artis dengan nama lengkap Pataratida Patcharawirapong tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan dari bukti-bukti yang ia kumpulkan, pihaknya menduga ada oknum dari kepolisian Nonthaburi yang “bermain” dalam tragedi ini.
Mr. Genius beserta tim pun datang datang ke kantor kepolisian pada hari Kamis 21 April 2022, ke bagian Departemen Khusus Untuk Bidang Anti Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang di Thailand.
Departemen ini lebih tinggi dari pada kepolisian Nonthaburi yang menangani kasus kematian mendiang artis yang meninggal di Sungai Chao Phraya tersebut.
Baca Juga: Ibu Tangmo Nida Pusing, Por dan Robert Tidak Menghubunginya Lagi, Masalah Uang Kompensasi?
“Karena ada tuduhan-tuduhan lain selain dari kasus Tangmo Nida-nya sendiri, Mr. Acharia (Mr.Genius) beserta tim menduga, mereka mengumpulkan bukti-bukti dugaannya adalah ada sejumlah oknum di Nonthaburi yang turut andil dalam kasus ini,” ujar Anjas.
Dan dari laporan Mr. Genius ke kantor kepolisian khusus di bidang anti korupsi tersebut, ternyata yang menyebabkan luka Tangmo Nida 30 cm di paha kanan itu karena benda tajam dan sekali gores, bukan baling-baling.
“Alasannya, kalau baling-baling itu lukanya tidak akan garis lurus seperti itu, akan kemungkinan besar hancur,” kata Anjas.
Bahkan menurut Anjas yang sudah menanyakan pakar forensik sebelumnya, kalau luka akibat baling-baling itu tidak akan mengenai kulit dan daging saja, tapi kemungkinan tulangnya juga akan terlihat.
“Dan itu adalah sebuah data ilmiah yang tidak bisa dibantah lagi,” ucap Anjas lagi.
Kalau nanti penyidik Nonthaburi menyampaikan rilis resmi mengenai kematian sang artis pada Selasa 26 April 2022 mendatang, dan penjelasan luka 30 cm itu tidak masuk akal, ini akan menjadi “serangan” untuk mereka.
“Dan aku yakin, mereka tidak ingin terlihat bodoh ya, di hadapan masyarakat Thailand,” kata Anjas lagi.
Mr. Genius, lanjutnya, jugamengatakan bukti-bukti kematian sang artis banyak yang dimanipulasi .
Misalnya, pada pemeriksaan speedboat kesatu, kedua, dan ketiga tidak ditemukan rambut Tangmo di ujung speedboat.
Tapi mengapa justru pemeriksaan keempat baru ditemukan rambut sang artis di ujung speedboat tersebut.
Inilah yang menguatkan dugaan bahwa bukti dalam kasus kematian Tangmo Nida dimanipulasi.
Baca Juga: Santana Telusuri Kasus Kematian Tangmo Nida: Saya Bertarung Dengan Kekuatan Tidak Terlihat
Oleh karena itu, Mr. Genius menyimpulkan:
1. Tangmo Nida korban pembunuhan , bukan karena kecelakaan.
2. Luka 30 cm berasal dari benda tajam dan sekali gores dan bukan dari baling-baling.
Publik Thailand masih menanti pengumuman resmi penyebab kematian artis pemain film Ghost of Mae Nak tersebut pada tanggal 26 April 2022 mendatang.
Jika penyidik tetap bersikeras menyatakan kematian artis yang lahir pada tanggal 13 April 1984 tersebut murni kecelakaan, maka akan berhadapan dengan bukti-bukti yang telah dipaparkan Mr.Genius.
Apabila penyidik Nonthaburi terbukti melakukan upaya memanipulasi bukti kasus Tangmo Nida seperti yang dituduhkan Mr.Genius, tentu akan mencoreng institusi tersebut.***
