Dia berharap berada di Tokyo pada bulan Desember untuk ujian masuk, tetapi COE-nya dikeluarkan pada Mei 2021 dan dia masih belum tahu kapan dia akan mendapatkan visanya.
Sekarang dia harus menunggu satu tahun lagi untuk mengikuti ujian.
"Saya benar-benar berpikir saya bisa masuk Jepang tahun ini. Saya tidak menyangka prosesnya akan begitu lama," ujar Li.
"Rasanya seperti mereka membodohi saya dan pemerintah Jepang mengecewakan saya." ujar Li menegaskan.
Li Yuyao, merasa seperti ditinggalkan ketika melihat teman-temannya dapat mengejar karir mereka sementara ia terhalang peraturan.
Li mengatakan dia telah menginvestasikan begitu banyak waktu dan usaha di Jepang sehingga dia tidak bisa menyerah.
Dia mengatakan dia akan menunggu selama yang diperlukan, tetapi dia meminta pemerintah untuk dengan jelas menyatakan kapan semua siswa akan dapat memasuki negara itu, dan untuk menjaga perbatasan tetap terbuka bagi mereka.
Siswa yang lain juga mengkhawatirkan kemungkinan gelombang kasus virus corona lainnya dan apa yang akan terjadi kepada izin masuk mereka.
Jepang melonggarkan pembatasan perbatasan pada Oktober tahun lalu, tetapi menutup lagi untuk pendatang baru pada Januari setelah lonjakan Covid-19.