Network
DESKJABAR – Badan pengawas amal Inggris memperingatkan adanya penipuan yang menyasar pengumpulan zakat selama bulan Ramadhan 2021. Selama Ramadhan 2021, diperkirakan akan terkumpul zakat atau bantuan amal sebesar 178,6 juta dolar atau sekitar lebih dari Rp 2,4 triliun, seperti pada Ramadhan tahun lalu.
Mengingat Ramadhan 2021 dalam susana pandemi Covid-19, mereka menyarankan pemberian zakat dan bantuan amal tersebut dilakukan secara online.
Mereka juga menyarankan, agar sebelum umat Islam di Inggris memberikan abntuan secara online, mereka harus meneliti keabsahan badan pengumpul amal, untuk menghindari terjadinya penipuan.
Baca Juga: AWAS Hindari Menghangatkan Makanan Sisa Buka untuk Sahur, Ini Alasan Dokter Gizi UI
Pada Ramadhan tahun lalu, zakat atau bantuan amal yang terkumpul mencapai 130 juta poundsterling
"Ramadhan adalah waktu kemurahan hati yang sangat besar di antara Muslim Inggris dan komunitas Muslim di Inggris terus mendukung amal untuk disalurkan kepada orang-orang yang dekat dengan rumah dan di seluruh dunia selama setahun terakhir, sehingga mereka dapat terus memainkan peran penting dalam memperkuat komunitas dan meningkatkan kehidupan selama pandemi virus korona yang sedang berlangsung, "kata pengawas itu.
"Pemberian online diharapkan meningkat pada Ramadan ini, dengan pengurangan dalam pengumpulan uang tunai, karena masjid dan pusat komunitas memiliki langkah-langkah jarak sosial,” paparnya.
Baca Juga: Kejadian Langka, Bunga Bangkai Berbuah Ditemukan di Agam Sumatera Barat
"Sebagian besar penggalangan dana adalah asli, namun penipu dan penjahat kadang-kadang dapat memanfaatkan kemurahan hati publik pada saat peningkatan pemberian, dengan menggunakan berbagai metode seperti situs web palsu, permohonan email yang secara salah menggunakan nama badan amal asli, atau permohonan dari badan amal palsu," tuturnya.
