Junta Militer Myanmar Semakin Sadis, pada Akhir Pekan Tumpahkan Darah 114 Pengunjuk Rasa

- 28 Maret 2021, 07:43 WIB
Ilustrasi militer Myanmar di Kota Yangon. Junta Militer Myanmar menewaskan 114 orang, termasuk beberapa anak dan remaja dalam aksi brutal terhadap pengunjuk rasa prodemokrasi pada Sabtu 27 Maret 2021.
Ilustrasi militer Myanmar di Kota Yangon. Junta Militer Myanmar menewaskan 114 orang, termasuk beberapa anak dan remaja dalam aksi brutal terhadap pengunjuk rasa prodemokrasi pada Sabtu 27 Maret 2021. /Instagram/@myanmar.tatmadaw/

DESKJABAR - Junta Militer Myanmar menewaskan 114 orang, termasuk anak kecil dalam aksi brutal terhadap pengunjuk rasa prodemokrasi pada Sabtu 27 Maret 2021. Hari itu sekaligus menjadi hari paling berdarah dalam sejarah kekerasan di negeri itu sejak kudeta militer bulan lalu.

Angka kematian pada hari Sabtu itu menambah total jumlah warga sipil yang dilaporkan tewas sejak kudeta militer 1 Februari menjadi lebih dari 440 orang. 

Portal berita Myanmar Now mengatakan, sebanyak 114 orang tewas di seluruh negeri dalam tindakan keras terhadap protes tersebut.

Baca Juga: Gara-gara Promosikan Obat Covid-19, Facebook Bekukan Halaman Presiden Nicolas Maduro

Menurut Myanmar Now, sebanyak 40 orang, termasuk seorang gadis berusia 13 tahun, tewas di Mandalay. Sebanyak 27 orang tewas di Yangon. Sisanya tersebar di berbagai kota.

"Mereka membunuh kami seperti burung atau ayam, bahkan di rumah kami," kata seorang pengunjuk rasa, Thu Ya Zaw, di pusat kota Myingyan, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu 28 Maret 2021.

Di kota Myingyan, tercatat dua pengunjuk rasa tewas. "Kami akan terus memprotes. Kami harus berjuang sampai junta jatuh," ujar Thu Ya Zaw.

Penulis dan sejarawan Myanmar, Thant Myint-U mengecam aksi militer tersebut melalui akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Drakor Joseon Exorcist Dibatalkan, Jang Dong Yoon Minta Maaf Karena Ikut Membintanginya

"Bahkan setelah berminggu-minggu kekerasan yang mengerikan, pembunuhan warga sipil hari ini sangat mengejutkan, ditambah lagi dengan adanya anak-anak di antaranya, dan hal ini layak mendapatkan perhatian dan bantuan dari dunia," twitnya.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah