Banjir Menerjang, 800 Nyawa di Pakistan Melayang, Kambing Satu pun Hilang!

25 Agustus 2022, 13:14 WIB
Ilustrari Banjir di Islamabad Pakistas /

DESKJABAR – Tidak kurang dari 800 nyawa melayang di Pakistan, sejak Juni 2022 hingga Agustus 2022 ini, akibat bencana banjir.

Ini menyebabkan Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman mengambil langkah untuk menyerukan bantuan ke internasional, untuk membantu menangani banjir agar korban tidak terus bertambah.

Dikutip dari AFP, Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman menyakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan internasional.

Baca Juga: Menambah Ilmu Keislaman dengan Berwisata Religi ke 2 Tempat Ziarah Populer di Kabupaten Tasikmalaya

Permohonan itu akan dilayangkan karena pemerintahannya tidak akan mampu mengatasi bencana banjir akibat cuaca ekstrem tersebut.

 “Mengingat skala bencana, tidak diragukan lagi provinsi, atau bahkan Islamabad, tidak akan mampu mengatasi iklim sebesar ini sendiri,” katanya.

Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman itu juga menegaskan bahwa ribuan nyawa di negerinya dalam bahaya dan terancam kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: Daftar Top Skor dan Top Assist Terbanyak BRI Liga 1 sampai Pekan Ke-6, Didominasi Pemain Asal Amerika Latin

Jadi, penting bagi mitra internasional, untuk memobilisasi bantuan.” Penting bahwa mitra internasional memobilisasi bantuan,” tegasnya.

Seperti diketahui hujan muson dan cuaca ekstrem yang menyebabkan "bencana skala epik" berupa banjir, sedang terjadi di Pakistan.

Bencana ini dilaporkan CNA telah menewaskan lebih dari 800 orang sejak Juni.

Baca Juga: Ferdy Sambo Jalani Sidang Kode Etik, 2 Jenderal 3 Kombes Jadi Saksi, Ini Peran Mereka dalam Kasus Brigadir J

Dikutip dari CNA, musim hujan tahunan sebenarnya sangat penting untuk mengairi tanaman dan mengisi kembali danau dan bendungan di seluruh anak benua India.

Tetapi di satu sisi, hujan tahunan yang dengan cuaca ekstrem itu juga membawa gelombang kehancuran.

AFP melaporkan, hujan yang terus-terusan mengguyur itu membuat warga setempat menderita karena harta benda mereka musnah.

Baca Juga: Daftar 4 Pelatih Klub di Kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 yang Gugur Sampai Pekan ke-6, Terbaru Sergio Alexandre

"Hujan telah turun selama sebulan sekarang. Tidak ada yang tersisa," kata seorang wanita bernama Khanzadi kepada AFP di Jaffarabad, provinsi Balochistan.

"Kami hanya punya satu kambing, yang juga tenggelam dalam banjir ... Sekarang kami tidak punya apa-apa dan kami tergeletak di sepanjang jalan dan menghadapi kelaparan,” ujar warga lainnya. ***

 

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: AFP CNA

Tags

Terkini

Terpopuler