DESKJABAR - Korea Selatan dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota, Seoul pada Senin malam, 8 Agustus waktu setempat.
Hujan deras menyebabkan beberapa perumahan, gedung, kendaraan, stasiun kereta bawah tanah, dan properti lainnya terendam.
Dikutip dari Instagram @CoppaMagz, Badan Meteorologi Korea (KMA) pagi tadi telah memberi peringatan hujan lebat di wilayah ibu kota, Incheon Barat, serta provinsi Gangwon Utara.
Di Yeoncheon, 62 km utara Seoul, 171 mm hujan telah turun per jam 3 sore tadi. 87,9 mm di Incheon, 60 mm di Seoul dan 78,5 mm di Cheorwon, 71 km utara Seoul.
Sementara itu, menurut KMA curah hujan per jam di distrik Dongjak Seoul melebihi 141,5 mm pada satu titik, curah hujan tertinggi per jam sejak tahun 1942.
KMA memprediksi Provinsi Gyeonggi utara akan mengalami hujan lebat bercampur angin kencang serta kilat dan petir lebih dari 350 mm per jam.
Menurut informasi yang dikutip dari Yonhap News hari ini (8/8), setidaknya sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan enam lainnya hilang dalam musibah banjir di Seoul, Korea Selatan.
Hujan deras yang melanda Korea Selatan saat ini bisa dikatakan sebagai curah hujan tertinggi dalam 80 tahun terakhir.
Pemerintah setempat mencatat bahwa hujan lebat menyebabkan lima orang meninggal dunia dan empat orang lainnya dinyatakan hilang di Seoul.