DESKJABAR – Tercatat sebagai kota dengan kasus DBD tertinggi secara nasional, Kementerian Kesehatan segera kirim 5,4 juta telur nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung bakteri Wolbachia untuk dilepaskan di Kota Bandung.
Kebutuhan sebanyak 5,4 juta telur nyamuk yang mengandung wolbachia tersebut untuk kebutuhan dalam sepakan. Untuk itu kebutuhan telur naymuk ber-wolbachai tersebut akan dikirim dari insektarium Universitas Gajah Mada atau Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.
Baca Juga: DOWNLOAD Aplikasi Penghasil Uang? Noway, Ini Caranya Bisa Klaim Saldo DANA Gratis Rp 10 Juta
Sementara itu, Pemkot Bandung sendiri sudah melakukan pebentukan tim yang tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Bandung Nomor 440/Kep.066- Dinkes/2024 Tentang Pembentukan Tim Teknis Penyelenggaraan Implementasi Penanggulangan Dengue Dengan Metode Wolbachia di Kota Bandung dan tingginya kasus DBD di Kota Bandung.
Mengutip dari kantor berita Antara, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa di pekan ke-10 tahun 2024 ini, dilaporkan kasus dengue atau DBD berjumlah sebanyak 27.852 kasus dengan kematian sebanyak 250 kasus.
“Kota Bandung merupakan kota dengan kasus dengue tertinggi di Indonesia mencapai 1.301 kasus dan kematian yang cukup tinggi, tujuh kematian," kata Maxi.
Dibutuhkan Lebih dari 20 Ribu Ember
Kebutuhan telur nyamuk yang menandung bakteri wolbachia itu menurut Maxi, berdasarkan hasil pertemuan koordinasi pilot project teknologi Wolbachia dengan Pemerintah Kota Bandung pada 18 Maret 2024.
Dalam pertemuan itu disampaikan bahwa kebutuhan telur nyamuk ber-Wolbachia berdasarkan luas lahan Kota Bandung 129 kilometer persegi diperkirakan mencapai 5.410.000 telur per pekan.
Menurutnya, agar sebaran nyambuk ber-Wolbachia efektif, maka dibutuhkan 20.782 titik penitipan ember yang menjadi sarang perkembangbiakan telur.