Cara Kucing Berkomunikasi Dipublikasikan Berbentuk Essay Sejak Tahun 1895

- 28 Desember 2022, 11:42 WIB
Cara berkomunikasi kucing sudah diteliti sejak tahun 1895. Ada banyak verrsi tentang bahasa  anabul ini.
Cara berkomunikasi kucing sudah diteliti sejak tahun 1895. Ada banyak verrsi tentang bahasa anabul ini. /Ella Yuniaperdani/ DeskJabar/

DESKJABAR - Kucing memiliki cara berkomunikasi tersendiri dengan kucing lain, dan berkomunikasi dengan manusia.

Seperti kita ketahui kucing berkomunikasi dengan sesamanya maupun dengan manusia dengan cara mengeong, mendengkur, juga mendesis. Selain itu bahasa tubuh dan perilakunya juga menjadi media untuk berkomunikasi mereka.

Kucing hewan lucu yang manja, sehingga manusia senang memeliharanya, meski harus agak ribet membersihkan kotak kotorannya atau membawanya ke dokter untuk vaksinasi dan berobat.

Mengeong untuk mencapai tujuan
Disarikan dari Library of Congress, sebagian besar kucing mengeong hanya untuk berkomunikasi dengan manusia, bukan dengan hewan lain. Menurut antropozoolog John Bradshaw dalam bukunya "Cat Sense: How the New Feline Science Can Make You a Better Friend to Your Pet (2013)" menyebutkan, Sebagian dari buktinya adalah bahwa kucing liar tidak mengeong sebanyak kucing peliharaan.

Baca Juga: 6 Fakta Ilmiah Mengenai Kucing, Dia Bisa Lompat Lebih dari Dua Meter, Pendengarannya Lebih Tajam dari Anjing

Selain itu, para ilmuwan percaya bahwa meong adalah perilaku manipulatif yang diadopsi kucing untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Nicholas Dodman dari Tufts Cummings School of Veterinary Medicine berpendapat bahwa kucing dapat mempelajari suara mana yang paling efektif untuk membuat pemiliknya melakukan apa yang mereka inginkan.

Manusia dan bahasa kucing dituangkan dalam essay tahun 1895
Di tahun 1895, ketika kucing baru saja menjadi hewan peliharaan rumah tangga biasa, seorang pria bernama Profesor Alphonse Leon Grimaldi menulis sebuah esai, ia menjelaskan apa yang dikatakan kucing kepada manusia.

Baca Juga: Apakah Kucing Merasakan Cinta? Yuk Coba Pahami Bahasa Kucing Berikut Cara Kucing Mengungkapkan Cinta

Sebelum tahun 1895, sebagian besar kucing adalah hewan luar ruangan. Mereka digunakan untuk menangkap hewan pengerat tetapi tidak sering dibawa masuk atau dicintai sebagai teman. Dalam esainya "The Cat," Grimaldi menerjemahkan beberapa kata kucing yang paling umum menjadi kata-kata manusia. Misalnya, dia percaya bahwa "Aelio" berarti "makanan".

Namun lebih dari 100 tahun kemudian, beberapa pakar kucing masih percaya bahwa suara kucing tertentu dapat dipahami oleh manusia. Jean Craighead George, seorang penulis dan naturalis, mengkategorikan vokalisasi kucing dengan cara yang sangat mirip dengan komunikasi manusia. Misalnya, dia mengatakan bahwa "Mee-o-ow" (dengan irama menurun) merupakan protes atau rengekan.

Manusia sering salah kaprah tentang bahasa kucing.
Manusia sering salah kaprah tentang bahasa kucing.

Bukan untuk mencari pehatian manusia
Kendati ada beberapa yang memaknai komunikasi kucing, tidak semua ilmuwan percaya bahwa suara kucing dapat diartikan dengan mudah.

Baca Juga: 5 Makanan Manusia yang Berbahaya dan Beracun bagi Kucing, Jumlah Kecil Bisa Bikin Anabul Sakit

Sebuah studi tahun 2003 oleh Nicholas Nicastro (penulis Amerika) dan Michael Owren disebut "Klasifikasi vokalisasi kucing domestik (Felis catus) oleh manusia berpengalaman menemukan, kucing tidak menggunakan vokalisasi untuk menarik perhatian manusi. Justru kemampuan untuk menafsirkan suara-suara itu sangat bergantung pada manusia. Pemilik kucing jauh lebih baik dalam menafsirkan arti kucing mereka sendiri.

Salah kaprah tentang mendengkur
Salah satu kesalahpahaman umum di antara pemilik kucing adalah bahwa kucing hanya mendengkur saat sedang senang. Sandy Robins, penulis buku tentang kucing, menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar kucing mendengkur saat bahagia, mereka juga mendengkur saat cemas atau kesakitan.

Salah satu cara utama kucing berkomunikasi dengan manusia dan kucing lain adalah dengan ekornya. Seekor kucing berjalan dengan ekor tegak santai dan ramah. Ekor yang mengayun-ayun dengan cepat bisa berarti kucing sedang marah atau penasaran. Jika ekor kucing mengembang dan bulunya berdiri tegak, itu berarti kucing tersebut terancam dan berusaha membuatnya terlihat lebih besar untuk menakut-nakuti ancaman.

Baca Juga: Waspada! Induk Kucing Pasca Melahirkan dan Menyusui Bisa Kena 3 Penyakit yang Bisa Mengancam Jiwanya

Perilaku umum lainnya adalah saat kucing menanduk manusia dan menggeseknya. Para ilmuwan percaya ini adalah salah satu cara untuk menyapa manusia dan mengatakan bahwa mereka senang melihat mereka. Juga sering diartikan sebagai cara untuk menyebarkan aroma dan menandai wilayah mereka.

Menurut Robins, kucing memiliki kelenjar bau di pipi, rahang, dan di dekat ekornya. Saat mereka menggosok bagian tubuhnya pada benda atau hewan lain, mereka mentransfer aroma yang hanya bisa dicium oleh kucing lain.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Library of Congress


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x