BRIN Lepas Nyamuk Mandul di Bandung Demi Kendalikan Vektor Demam Berdarah Dengue, Pakai Basis Radiasi

- 14 November 2022, 17:10 WIB
BRIN dan delegasi TC Project Coordination Meeting RAS5095 lepas nyamuk jantan mandul di Sekejati Kota Bandung.
BRIN dan delegasi TC Project Coordination Meeting RAS5095 lepas nyamuk jantan mandul di Sekejati Kota Bandung. /brin.go.id/

Sejak September 2018, dipasang perangkap telur nyamuk (ovitrap) di sejumlah rumah penduduk dan area publik di kelurahan Sekejati Kota Bandung. Tujuannya, untuk mengetahui distribusi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang merupakan vektor dari penyakit DBD. Caranya, melalui pengecekan keberadaan telur nyamuk dalam ovitrap. Data ini bisa berguna sebagai acuan untuk menentukan tingkat serangan penyakit DBD.

Nyamuk paling mematikan

Profesor Intan Ahmad Musmeinan, Guru Besar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, yang juga salah satu leader pengendalian nyamuk Aedes ini mengemukakan, DBD merupakan salah satu masalah kesehatan terutama di negara tropis.

Baca Juga: Ketahui Formasi Pendaftaran CPNS Bagi Lulusan SMA Sederajat, Penerimaan Kedinasan PPPK

“Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia,” ungkap Intan di depan para delegasi.

Kendati angka kematian tidak berada pada tingkat sangat tinggi, kata Intan, tetapi tetap membahayakan.

Hingga kini pemerintah telah berupaya mengendalikan berkembangnya nyamuk, seperti fogging, namun hal itu tak mencegah bertambahnya populasi nyamuk secara signifikan. Oleh karena itu, tambahnya, diperlukan pendekatan baru.

Menurut Intan, butuh arah riset dengan mengubah filosofi dan tujuan pengendalian DBD.

Disebutkannya, butuh cara mengurangi ketergantungan pada insektisida, namun yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Teknik Serangga Mandul menjadi salah satu pilihan, karena bisa menekan jumlah populasi nyamuk.***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: brin.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah