Kabar Gembira! Agar tak Andalkan Impor, BRIN dan Banyak Pakar Lakukan Riset Obat Diabetes, Biosimilar Insulin

- 29 Oktober 2022, 07:28 WIB
BRIN lakukan riset untuk kemandirian obat diabetes, agar tak lagi impor.
BRIN lakukan riset untuk kemandirian obat diabetes, agar tak lagi impor. /Pixabay/TesaPhotography/

DESKJABAR - Jumlah penderita diabetes di Indonesia lima terbesar di dunia. Oleh karena itu demi kemandirian menyediakan obatnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian dan pengembangan biosimilar insulin.

Penelitian BRIN demi penderita diabetes itu fokus pada untuk menghasilkan tiga jenis insulin dan analognya, yakni humulin, glargine dan aspart.

Saat ini obat diabetes untuk Indonesia masih impor. Tepatnya tiga dari 10 obat generik paling atas di Indonesia adalah analog insulin dan semuanya tergantung dari impor.

Makanya, untuk berkontribusi menyediakan dalam negeri, dilakukan riset itu. "Kami lakukan penelitian dan pengembangan biosimilar insulin," kata peneliti Pusat Riset Rekayasa Genetika BRIN Dini Nurdiani seperti dikutip DeskJabar dari Antara, Jumat 28 Oktober 2022.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Mencegah dan Mengontrol Diabetes Tipe 2, Jangan Menunggu Semakin Parah

Tiga jenis insulin dan analognya yang diteliti, yaitu humulin, glargine dan aspart masing-masing memiliki tipe aksi pendek, panjang, dan cepat, serta enzim-enzim pendukung untuk pematangan insulin, yakni tripsin dan kex2-endoprotease.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 8,5 persen. Pembiayaan untuk obat diabetes mellitus membebani Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Dini mengungkapkan, sejak awal kegiatan riset biosimilar insulin direncanakan dikerjakan oleh konsorsium dan merupakan salah satu prioritas riset nasional (PRN). Ini melibatkan institusi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang sekarang sudah terintegrasi ke BRIN.

Selain itu, BRIN juga bekerja sama dengan tiga universitas, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga (Unair). Pihak industri diwakili oleh Biofarma, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mewakili regulator.

Baca Juga: 3 Hal yang Mesti Dilakukan Perempuan Hamil Penderita Diabetes Agar Ibu dan Bayi Sehat, Terkontrol

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x