Banyak aktifitas keramaian yang bermunculan di Situ Aksan karena keasrian wilayah tersebut.
Baca Juga: FERDY SAMBO Resmi Ajukan Banding, Kejaksaan Agung Paparkan Update Berkas Perkara Sambo Senin Siang
Tidak heran di kawasan Situ Aksan selalu digelar pasar malam, taman ria, hingga perayaan Imlek dan Cap Gomeh yang dilakukan wara Tinghoa yang ada di Kota Bandung.
Sayangnya, seiriing dengan perkembanga penduduk dan pembangunan di Kota Bandung, Situ Aksan telah berubah menjadi kawasan perumahan, dan sebaian lagi berubah menjadi kawasan rumah penduduk yang saat ini menjadi kawasan penjualan kayu-kayu bekas.
Bahkan ketika terjadi banjir di sekitar kawasan itu, termasuk banjir bandang yang pernah melanda kawasan Pagarsih beberapa tahun lalu, mengingatkan orang akan kesalahan hilangnya Situ Aksan.
Banyak warga menilai bahwa banjir di Pagarsih terjadi karena tidak ada lagi situ yang menjadi penampungan air, yang peran ini dulu dilakukan Situ Aksan.
Makanya di zaman Belanda Situ Aksan disebut sebagai westerpark atau konservasi dan pengendali air.
Bukan Danau Purba
Seorang pakar geologi, T. Bachtiar dalam sebuah artikel di surat kabar Pikiran Rakyat edisi 5 Juli 2010 menulis tentang Situ Aksan.
Menurut Bachtiar, Situ Aksan merupakan danau buatan bekas galian lio batu bata.