Menurut salah satu pedagang di teras Malioboro, berdagang di sini lebih nyaman, bersih, dan jika terjadi hujan tidak repot memasang terpal untuk menutupi barang dagangannya.
Baca Juga: Setelah Bharada E dan Brigadir RR, Polri akan Umumkan Tersangka Baru di Kasus Brigadir J
Para pedagang tidak bisa memilih lokasi lapaknya disebelah mana sesuai keinginannya, karena penentuan posisi lapak atau kios berdasarkan undian yang dilakukan pemerintah daerah Yogja.
Teras Malioboro ini merupakan tempat baru bagi para PKL Malioboro. yang tentunya harus adaptasi kembali mulai pedagang dan para pembeli.
Salah satu yang terasa ketika malioboro sepi dari PKL, para wisatawan baik domestik maupun asing berjalan dengan bisa melakukan jaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi.
Jalan Malioboro dari zaman dahulu sangatlah fenomenal buat tempat wisata murah. Salah satu ciri khas nya adalah peadagang makanan lesehan banyak terdapat di malioboro.
Lalu para pengamen jalanan juga banyak sekali, mulai dari yang asal bernyanyi sampai dengan yang bersuara emas ada di sana.
Untuk di awal memang agak terasa aneh buat yang berkunjung ke Malioboro sepi dari PKL dan pengamen. Namun sebuah kebijakan pembenahan memang perlu dilakukan untuk menata kota Yogyakarta yang lebih indah dan tertata.
Trotoar di jalan Malioboro sekarang terlihat lebar dan sangat nyaman buat berjan-jalan, berselfie ria di sepanjang jalan Malioboro.