Menyusuri Jalanan Menanjak ke Curug Templek, Cimenyan Kab Bandung dengan Sepeda. Sehat sekaligus Healing

- 12 Juli 2022, 21:56 WIB
Salah satu sudut Batu Templek yang berdiri megah di bawah aliran Sungai Cisanggarung, di bawahnya dipergunakan wisatawan beraktivitas .
Salah satu sudut Batu Templek yang berdiri megah di bawah aliran Sungai Cisanggarung, di bawahnya dipergunakan wisatawan beraktivitas . /DeskJabar Dicky Harisman/

DESKJABAR – Anda Goweser? Tinggal di Bandung? Kalau Iya berarti Anda sangat beruntung, sebab di Bandung ini  banyak sekali objek wisata Sepeda yang bisa Anda kunjungi.

Jarak yang tidak terlalu jauh namun memiliki  panorama indah sangat pas buat dijajal satu persatu. 

Desk Jabar sengaja menjajal trek untuk bersepeda ke kawasan Curug Cisanggarung yang kini viral dengan sebutan Curug Batu Templek.

Lokasi wisata alam urug Templek letaknya tidak teralu jauh dari keramaian kota Bandung, hanya 45 menit dicapai dengan Sepeda dari Jl. Raya Cicaheum-Ujung Berung, daerah Pasir Impun Kota Bandung.

Berada di Kampung Cisanggarung, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Jalanan menuju Curug Templek terhitung mulus, hotmix dan sebagian diperkeras dengan Cor Tembok, sangat aman dan nyaman untuk Goweser.

Baca Juga: Menikmati Ikan Laut Bakar Khas Bajo di Pantai Pink Setelah Bermain Snorkling. Pengalaman Yang Tak Terlupakan

Jalanan menuju BatuTemplek pun tidak terlalu menanjak sehingga direkomendasikan untuk Goweser pemula yang ingin mencoba trek tanjakan.

Dari Jln. Pasir Impun Goweser akan menjumpai banyak pemukiman warga dan Komplek Perumahan, setelah menemui Jln. Cikaso, Goweser mengikuti arah kanan dan melanjutkan perjalanan menuju Kampung Cisanggarung.

Tiket Masuk untuk ke kawasan wisata Curug Batu Templek ditarif dengan harga Rp 10.000 perorang.

Menurut Ujang Sahla (65)  pengelola Curug Batu Templek, objek wisata alam ini mulai diketahui masyarakat luas setelah kawasan ini dipergunakan perhelatan Seni, Bandung International Art Festival pada tahun 2016 silam.

Ratusan penari menyemarakan kawasan Curug seluas kurang lebih 2.5 hektare, pagelarannya dilaksanakan pada malam hari dengan pencahayaan tata lampu yang sangat spektakuler katanya mengenang. 

Ihwal Sejarah Curuh Batu Templek ini dulunya adalah penambangan batu milik H. Eddie Umar Maksum sejak tahun 1970an

Baca Juga: Inilah Grup Band dan Penyanyi Era 80-an Luar Negeri yang Masih Terkenal hingga Saat Ini, Siapa Sajakah?

Ujang menuturkan, limbah-limbah batu dari penggalian ini tidak dibuang dimana saja, namun disusun dipinggir-pinggir sisa penambangan. 

Seiring dengan berjalannya waktu, batu-batu yang disusun di sisa penambangan yang berhenti pada tahun 1992 lalu itu menyusun dengan rapi.

Ketinggian batu yang mencapai 40 meter ini menjadi sangat menawan tatkala aliran sungai Cisanggarung yang berada di atas mengalir ke bekas galian sehingga membentuk air terjun yang sangat indah.

Semula Ujang dan keluarganya tidak menyadari jika bekas penambangan batu milik keluarganya menjadi curug (air terjun) yang sangat indah mengaliri bebatuan yang tersusun (templek) dengan panjang kurang lebih 300 meter.

Ujang dan keluarganya akhirnya menata kawasan ini menjadi kawasan wisata untuk umum. Sejak ditemukannya wisata Curug Templek ini, Ujang memungut Tarif sebesar Ro 5.000/ orang. Uang tersebut dipergunakan untuk pemeliharaan fasilitas pengunjung.

Kini Objek wisata Batu Templek menjadi salah satu ikon wisata Bandung Timur dengan jumlah pengunjung yang tiap hari kian bertambah.

Peningkatan jumlah pengunjung diakui Ujang berkat kegiatan BIAF dan salah satu stasiun Televisi serta pengunjung yang memosting Curug Templek di media sosial.

Goweser, Anda juga bisa turut memosting foto terbaik pada spot-spot foto indah di Batu Templek dengan bersepeda kesana. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah