Di Inggris misalnya, Omicron yang pertama kali terdeteksi pada pertengahan November 2021, terbukti dengan cepat menyalip Delta sebagai varian dominan.
"Penyebarannya yang cepat mungkin didorong oleh kemampuannya untuk menghindari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin," kata Marm Kilpatrick, peneliti penyakit menular di University of California, Santa Cruz.
Para peneliti di Badan Keamanan Kesehatan Inggris menganalisis data pada 51.281 orang yang dites positif Omicron atau Delta antara 5 dan 11 Desember 2021 dan 151.592 kontak dekat mereka.
Para ilmuwan menemukan bahwa sejumlah orang yang terinfeksi Delta menyebarkan infeksi ke sekitar 11% dari anggota rumah tangga mereka, sementara mereka yang memiliki Omicron menyebarkannya ke hampir 16%.
Itu berarti ada peningkatan risiko 48% untuk menularkan virus saat terinfeksi Omicron dibandingkan dengan Delta.
Baca Juga: Pusat Gempa Aceh Hari Ini, BMKG Sebut Gempa Terjadi di Meulaboh, Banda Aceh
Perbedaan itu bahkan lebih mencolok di luar rumah.
Disebutkan, orang yang terinfeksi Delta menyebarkan infeksi ke sekitar 4% orang yang melakukan kontak dengan mereka di luar rumah, sedangkan mereka yang mengidap Omicron menularkannya ke 8% orang, sehingga risikonya lebih dari dua kali lipat.
"Resiko tertular di luar rumah, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Delta," kata Kilpatrick.
Selama ini memang belum ada cara yang paling mujarab agar terbebas di penyebaran Omicron.