DESKJABAR - Bagaimana perasaan Anda saat terkonfirmasi positif Covid-19? Apapun variannya, Omicron atau subvarian barunya, mungkin membuat panik dan sedih. Namun, yakinlah itu bisa diatasi dengan berpikir positif, tidak stres.
Menurut psikiater ahli stimulasi otak, Dr Santi Yuliani SpKJ, untuk berpikir positif saat terkonfirmasi Covid-19 bukan hal mudah.
"Saat pertama kali kita mengetahui hasil swab kita positif kita pasti tidak percaya. Otak kita akan berusaha menyangkal," kata Santi dalam instagramnya @santi_psychiatrist dengan postingan berjudul "Metode Berpikir Positif Saat Terkonfirmasi Positif Covid-19", 10 Februari 2022.
Santi sangat mafhum dengan perasaan tersebut, karena itu manusiawi.
"Tidak perlu tergesa menerima, berikan kesempatan beberapa saat untuk diri kita mampu mencerna keadaan," tulisnya.
Ia juga menegaskan, tidak perlu menolak rasa marah dan kecewa yang datang pada kita. Tidak ada yang tidak kecewa bila mendapatkan hasil yang tidak diinginkan.
"Tidak ada yang tidak sedih saat mengetahui dirinya mengalami musibah," ucapnya menambahkan.
Ia membagikan empat cara menuju berpikir positif dan menerima keadaan.
1. Ambil posisi duduk, atur napas
"Dengan mengubah posisi dari berdiri ke duduk kita memberi kesempatan pada otak depan untuk mengambil alih keributan amygdala (bagian dalam anatomi otak yang berhubungan dengan proses emosi, perilaku, dan memori)," tuturnya.
Setelah itu cobalah bernapas perlahan, karena otak kita butuh oksigen untuk berpikir lebih baik.
2. Buat catatan
Ada baiknya membuat catatan:
- Apa saja yang bisa dilakukan saat ini.
- Siapa saja yang bisa membantu kondisi kita.
- Bagaimana alur layanan kesehatan yang harus ditempuh bila kondisi memburuk.
3. Berpikir saat ini
Dikatakannya, tidak seorang pun bisa memastikan apa yang akan terjadi besok pagi.
Untuk itu Santi menyarankan menggunakan energi yang kita miliki untuk fokus pada saat ini.
Apa yang bisa kita lakukan untuk menguatkan diri hari ini, dan mengurangi berandai-andai tentang esok hari.
4. Baca referensi
Membaca referensi tentang angka kesembuhan Covid-19 bisa membantu. Selain itu membaca referensi tentang efektivitas terapi yang bisa diberikan juga bagus.
"Stop referensi yang tidak berdasar dari grup-grup tanpa sumber," tegas Santi.
Sekali lagi Santi menekankan, bahwa sedih dan kecewa adalah bagian dari diri manusia.
"Berpikir positif bisa kita lakukan bila kita sudah melalui fase menerima. Berikan waktu (diri kita) untuk mencerna dan kemudian mulai berpikir dengan logika," tuturnya.***