Jika virus menghasilkan lebih banyak sel di tenggorokan, maka itu membuatnya lebih mudah menular. Sebaliknya, virus yang menginfeksi jaringan paru-paru akan berpotensi lebih berbahaya tetapi kurang menular.
Sementara itu, masih dikutip dari laman yang sama, seorang professor virologi, Jame Stewart menunjukkan Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah pada tikus.
Makalah dari penelitiannya bersama para ilmuwan lain itu menunjukkan, bahwa tikus yang terinfeksi Omicron kehilangan berat badan lebih sedikit, memiliki viral load (pengukuran jumlah virus) yang lebih rendah, dan mengalami pneumonia yang tidak terlalu parah.
Baca Juga: Inilah Pohon-pohon yang Disukai Makhluk Halus, Jadi ‘Rumah Tinggal’ yang Nyaman
Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung
Penelitian di Hong Kong juga menunjukkan hasil serupa bahwa lebih sedikit infeksi Omicron menyerang paru-paru. Omicron memang mampu lolos dari kekebalan vaksin, namun kurang bisa memasuki sel paru-paru.***