Baca Juga: Inilah 4 Weton Paling Hoki dan Akan Kebanjiran Rezeki di Tahun 2022, Apakah Anda Termasuk ?
Ada yang dikenal dengan istilah tantrum pada batita dan balita. Tantrum biasa diartikan dengan ledakan emosi. Biasanya ini dimanifestasikan anak dalam bentuk sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak,membangkang atau marah. Pendeknya orangtua biasa menyebutnya sebagai ngamuk.
Tantrum sebenarnya wajar terjadi pada anak. “Biasanya anak mengalami tantrum pada usia 2 setengah tahun sampai 3 tahun atau 5 setengah tahun sampai 6 setengah tahun,” tegas Dra. Elia Daryati M.Si, psikolog perkembangan anak, kepada DeskJabar.com, Selasa 4 Januari 2022.
Tantrum terjadi karena keterbatasan kosa kata anak. Nah, nangis, membangkang, dan marah adalah bahasa ekspresi batita dan balita.
Baca Juga: MENGERIKAN, Ini Kata Psikiater, Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bisa Alami Ini
Batita dan balita masih sangat terbatas kosa katanya, jadi mereka mengekspresikan keinginannya dengan bentuk-bentuk bahasa tersebut.
Celakanya orang dewasa sulit mengartikan apa yang dimaui batita dan balita. Perlu waktu dan pengamatan untuk mengerti bahasa mereka. Dan itu tantangan ya para bunda, juga untuk orang dewasa lainnya.
Apakah kita harus marah juga dan kesal terhadap anak yang tantrum? Tentu tidak bukan.