Batita dan Balita Ngamuk tak Melulu Karena Kesambet, Ini Penyebabnya

- 4 Januari 2022, 12:08 WIB
Ilustrasi -  Anak yang tantrum, menangis atau marah sebaiknya diperlakukan penuh cinta.
Ilustrasi - Anak yang tantrum, menangis atau marah sebaiknya diperlakukan penuh cinta. /Pixabay/Tookapic/

Baca Juga: Inilah 4 Weton Paling Hoki dan Akan Kebanjiran Rezeki di Tahun 2022, Apakah Anda Termasuk ?

Ada yang dikenal dengan istilah tantrum pada batita dan balita. Tantrum biasa diartikan dengan ledakan emosi. Biasanya ini dimanifestasikan anak dalam bentuk sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak,membangkang atau marah. Pendeknya orangtua biasa menyebutnya sebagai ngamuk.

Tantrum sebenarnya wajar terjadi pada anak. “Biasanya anak mengalami tantrum pada usia 2 setengah tahun sampai 3 tahun atau 5 setengah tahun sampai 6 setengah tahun,” tegas Dra. Elia Daryati M.Si, psikolog perkembangan anak, kepada DeskJabar.com, Selasa 4 Januari 2022.

Tantrum terjadi karena keterbatasan kosa kata anak. Nah, nangis, membangkang, dan marah adalah bahasa ekspresi batita dan balita.

Baca Juga: Herry Wirawan Pemerkosa 12 Santriwati Membantah? Moment Pemeriksaan Terdakwa di PN Bandung Bisa Jadi Alibi

Baca Juga: MENGERIKAN, Ini Kata Psikiater, Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bisa Alami Ini

Batita dan balita masih sangat terbatas kosa katanya, jadi mereka mengekspresikan keinginannya dengan bentuk-bentuk bahasa tersebut.

Celakanya orang dewasa sulit mengartikan apa yang dimaui batita dan balita. Perlu waktu dan pengamatan untuk mengerti bahasa mereka. Dan itu tantangan ya para bunda, juga untuk orang dewasa lainnya.

Apakah kita harus marah juga dan kesal terhadap anak yang tantrum? Tentu tidak bukan.

Baca Juga: Silakan Pilih Paket Puasa yang Mana, Kata dr Zaidul Akbar Bisa Jadi Pelindung Tubuh dari Segala Penyakit

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah