Penderita Rabun Jauh Meningkat Saat Pandemi Covid-19, Ini Tips Menghindari

- 16 Juli 2021, 12:55 WIB
perangkat digital gawai
perangkat digital gawai /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Aktivitas diam di rumah selama pandemi Covid-19, seringkali mendorong orang-orang meningkat penggunaan perangkat digital.

Salah satu dampak yang tanpa terasa sering muncul, adalah gangguan aspek kesehatan mata berupa rabun jauh. Sebab, orang menjadi terlalu lama melihat perangkat digital, namun sebenarnya ada tips menghindari.

Kondisi demikian disebabkan meningkatnya penggunaan perangkat digital atau gawai di era pandemi Covid-19. Ini terjadi baik untuk sekolah, bekerja, membaca berita di internet dan menonton film.

Namun dokter spesialis mata memberikan tips, bagaimana menghindari atau mengurangi resiko rabun jauh akibat penggunaan perangkat digital.

Baca Juga: Gangguan Mata Bisa Pertanda Gejala Awal Covid-19, Ini Tips Penyembuhan Cara Mudah

Dokter spesialis mata dari Universitas Airlangga dr Sekar Ayu Sitoresmi, Sp.M, M.Ked.Klin, Jumat, 16 Juli 2021, menyebutkan, ada pun yang sering muncul akibat tingginya penggunaan gawai, adalah digital eye strain (mata lelah) dan dry eye syndrome (sindroma mata kering).

Digital eye strain sering juga disebut dengan computer vision syndrome. Penyebabnya, adalah kelelahan otot-otot akomodasi mata akibat bekerja dalam jarak dekat dalam waktu yang lama.

“Gejala yang timbul pada orang dewasa, antara lain penglihatan kabur, mata terasa lelah, hingga pusing atau nyeri kepala. Sementara anak-anak biasanya memicingkan mata, mengucek-ucek mata, dan mendekatkan atau menjauhkan mata dari layar,” ujarnya.

Menurut dr Sekar Ayu, digital eye strain dapat dicegah dengan membatasi screen time, atau waktu yang kita habiskan di depan layar per hari selama dua hingga empat jam sehari. Khusus pada anak-anak, batasi screen time sesuai rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah