DESKJABAR - Kota Bandung adalah rumah untuk berburu wisata kuliner baik sore hingga malam hari atau sekadar untuk healing.
Apalagi di sudut Kota Bandung Utara berburu wisata kuliner di sini dimanjakan dengan lukisan cahaya gemerlap lampu malam dari arah kota.
Maka tak heran jelang akhir pekan atau malam hari, para penikmat perburuan wisata kuliner selalu memadatinya atau untuk healing.
Wilayah Dago Atas atau Punclut menjadi destinasi perburuan wisata kuliner di sore hari dan tempat healing.
Baca Juga: KODE REDEEM FF, Tips Ampuh Menghadapi Lawan Pakai Senjata M1887 di Free Fire dan Gambaran Umum
Beragam jajaan kampung dan tradisional ada, mulai dari colenak, kue balok hingga nasi liwet dan timbel serta yang lainnya, siap memanjakan lidah.
Sambil menikmati hidangan jajanan tadi, kita juga dimanjakan dengan hamparan suasana kota yang berpadu dengan permadani area perkebunan.
Di saat lidah merasakan nikmatnya beragam kuliner, mata pun dimanjakan dengan panorama alam yang sejuk.
"Tak usah jauh-jauh lah kita mah di sini juga sudah cukup. Makanannya ada, pemandangannya pun tak kalah menarik," Bah Ohan warga Ciparay Kabupaten Bandung yang memboyong keluarganya wisata kuliner ke Punclut.
Akses menuju perburuan wisata kuliner yang dipadukan dengan pemandangan hamparan perkebunan, gunung dan pemukiman ke Punculut, tidak lah sulit.
Penikmat perburuan wisata kuliner bisa memilih-milih tempat yang diminati.
"Kalau saya mah Punclut menuju Lembang menggunakan jalur Dago, karena di sini warung buka hingga larut malam," kata Bah Ohan.
Kalau Punclut Ciumbuleuit, tambahnya, terbatas hanya hari-hari tertentu saja dan itu pun waktu buka di pagi hari.
"Itu cocok untuk jogging di hari Minggu," ucapnya lagi.
Antara Punclut Lembang dan Punclut Ciumbuleuit, kata Bah Ohan, wisata kuliner dan wisata alam bebasnya memiliki perbedaan.
Dari perbedaan itu, tambahnya, ditentukan para penikmat wisata kuliner yang ingin di kunjunginya.
"Itu kan tergantung selera mereka mau pilih yang mana atau bisa dimanfaatkan kedua-duanya,"tuturnya. ***