DESKJABAR - Sebuah analisis baru yang mencengangkan tentang virus varian Omicron, baru-baru ini dirilis nature.com.
Mengapa mencengangkan, karena berdasar analisis jurnal ilmiah mingguan berbasis di Inggris itu, Omicron menyalip varian Delta dalam hal tertentu.
Dalam tulisan berjudul "Omicron versus Delta" tersebut, dijelaskan analisis nature soal Omicron yang kini menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Baca Juga: Pusat Gempa Aceh Hari Ini, BMKG Sebut Gempa Terjadi di Meulaboh, Banda Aceh
"Sebuah analisis yang ketat telah mengungkapkan bagaimana varian Omicron dari coronavirus SARS-CoV-2 menyalip varian Delta," demikian Nature menulis.
Dijelaskan, berdasarkan data yang sudah diakui validitasnya, Omicron memiliki kemampuan menghindari vaksin yang terus meningkat.
Maksudnya, orang yang sudah divaksin komplit, tetap bisa dengan mudah terinfeksi Omicron.
Yang mencengangkan lagi, menurut penelitian baru, Omicron juga diketahui luar biasa dalam hal penyebarannya, bila dibandingkan dengan varian Delta.
Menurut data baru itu, orang yang terinfeksi Delta menyebarkan infeksi ke sekitar 11% dari anggota rumah tangga mereka.
Sementara mereka yang memiliki Omicron bisa menyebarkan infeksi ke hampir 16%.
"Itu berarti ada 48% peningkatan risiko penularan virus saat terinfeksi Omicron dibandingkan dengan Delta," tulis nature.
Baca Juga: Pintu Lintasan Kereta Api Tanpa Plang, Kendaraan Dinas Ringsek, Didin Saepudin Dirawat Warga
Disebutkan pula bahwa Omicron memiliki keunggulan dalam menghindari kekebalan yang dipicu oleh vaksin.
"Anggota rumah tangga yang telah menerima tiga dosis vaksin SARS-CoV-2 dua kali lebih mungkin terinfeksi Omicron daripada Delta," tulis laporan itu.
Jika seseorang telah menerima tiga dosis vaksin, mereka juga dua kali lebih mungkin menularkan Omicron ke anggota rumah tangga lain daripada Delta.
Kini, penelitian untuk melihat seberapa cepat penyebaran Omicron termasuk pada orang yang divaksinasi itu, sedang diuji dan ditinjau oleh pakar di nature.
Namun penelitian awal yang diposting sebagai pra cetak dari pakar bernama H. Allen dan kawan-kawan itu, diyakini 100 persen benar. Karena sebelumnya ada peneliti yang menyampaikan hal sama.***