WASPADA, Perkembangan Virus Covid-19 Varian Omicron Berkembang 8 Kali Lebih Cepat

20 Desember 2021, 18:48 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkap perkembangan virus Covid-19 varian Omicron berkembang 8 kali lebih cepat /Youtube Kementerian Kesehatan RI

DESKJABAR – Waspada, perkembangan virus Covid-19 varian baru yakni Omicron ternyata 8 kali lebih cepat, dengan wilayah Eropa sebagai wilayah dengan jumlah kasus terbanyak.

Perkembangan virus Covid-19 varian Omicron yang cukup cepat secara global ini, terlihat dari jumlah penambahan kasus dalam sepekan terakhir yang kecepatannya 8 kali lipat.

Masyarakat juga harus waspada karena kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi menjadi menurun akibat adanya Omicron dibandingkan dengan jenis varian COVID-19 yang lainnya.

Baca Juga: JELANG PENGUNGKAPAN Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, ADA Bukti Penting yang Ditemukan Anjing Pelacak

Sementara itu, jumlah kasus Omicron di dunia yang terdeteksi masih sebanyak 7.900. Namun, jumlah tersebut naik dengan pesat menjadi 62.342 kasus pada pekan lalu. Penambahan jumlah kasus tersebut, sama dengan 8 kali lebih cepat.

“Jadi, kenaikan (kasus Omicron) lebih dari delapan kali lipat dalam sepekan di dunia,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Mengutip kantor berita Antara, akibat perkembangan virus Covid-19 varian Omicron yang begitu cepat, jumlah negara yang telah terinfeksi varian tersebut ikut bertambah menjadi 97 negara setelah dua pekan lalu hanya ada 72 negara. Bertambahnya jumlah negara tersebut kemudian ikut mengubah posisi negara dengan kasus Omicron tertinggi di dunia.

Baca Juga: Bukan Yasin, Ucapkan Surat  Ini Setiap Pagi, Mudah Dilakukan dan Dijamin Surga kata Ustadz Ali Jaber

Menkjes Budi Gunadi memaparkan bahwa wilayah Eropa tercatat sebagai wilayah dengan kasus virus Covid-19 varian Omicron terbanyak.

“Jadi, sudah mulai terjadi pergeseran populasi Omicron dengan paling banyak ada di Eropa,” ujar Budi.

Budi menyebutkan, negara yang saat ini memiliki kasus tertinggi adalah Inggris sebanyak 37.000 kasus. Diikuti Denmark 15.000 kasus, Norwegia 2.000 kasus, Afrika Selatan sebanyak 1.300 kasus, serta Amerika Serikat sebanyak 1.000 kasus.

Baca Juga: PECUNDANGI MALAYSIA, Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF, Simak Jadwalnya Berikutnya

Percepat vaksinasi

Lebih lanjut, dia menekankan telah terbukti bahwa kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi menjadi menurun akibat adanya Omicron dibandingkan dengan jenis varian COVID-19 yang lainnya.

Sehingga, ada kemungkinan besar bahwa beberapa orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun telah mendapatkan booster, tetap bisa tertular oleh Omicron.

Oleh sebab itu, guna mempersiapkan diri apabila Omicron semakin banyak berkembang di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat mempercepat vaksinasi untuk menghadapi kemungkinan masuknya Omicron ke dalam komunitas lokal tanpa memilih jenis vaksin yang diedarkan.

Baca Juga: Perbedaaan Varian Omicron dan Delta Lengkap Dengan Gejala, Pemerintah Siapkan Dua Tempat Karantina

Pihaknya juga akan memperkuat protokol kesehatan dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Melalui aplikasi itu, nantinya akan terlacak lokasi mana saja yang disiplin atau tidak dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Sehingga, publik bisa melihat lokasi-lokasi mana yang disiplin menggunakan dan lokasi-lokasi mana yang tidak disiplin menggunakan, mal-mal mana yang PeduliLindunginya aktif, sehingga aman. Kalau yang terkena bisa cepat di karantina, mal mana yang tidak menerapkan, sehingga risikonya lebih besar bagi pengunjung,” kata Budi.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler