DESKJABAR – Anda penikmat kuliner khas Bandung? Sambil lari atau jalan pagi, cobalah berburu surabi, salahsatu makanan khas Bandung.
Gampang koq mencarinya. Biasanya surabi ini dijual di pinggir jalan sekitaran Kota Bandung. Ciri khasnya ada pembakaran dari kayu bakar. Karena surabi, kebanyakan dimasak menggunakan kayu bakar.
Karena pembakaran itu, Bandung yang dikenal dingin di pagi hari, orang sambil jajan surabi juga sekalian siduru (menghangatkan badan di perapian surabi).
Baca Juga: Mouse Drama Thriller Terbaru dari Lee Seung Gi, Bikin Jantung Berdebar
Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Besaran Dana BOS Disesuaikan dengan Karakteristik Daerah, Bisa Lebih Gede
Pokoknya nikmat, ngemil surabi oncom yang hangat, sambil siduru di pagi buta. Lebih jos lagi, jika ditemani secangkir air teh hangat. Makyus rasanya.
Oh ya, surabi khas Bandung ini terbuat dari tepung beras dan santan kelapa. Makanya, surabi khas Bandung ini terkenal akan teksturnya yang lembut dan gurih.
Untuk variannya, surabi tradisional khas Bandung ini, hanya ada 2, yaitu surabi oncom dan kinca (gula aren yang dicairkan).
Baca Juga: LELET! Korupsi BPJS Ketenagakerjaan Belum Ada Tersangka, Semua Masih Saksi
Surabi oncom, biasanya agak pedas, karena dicampuran oncomnya suka ditambahkan cabe rawit. Jadi rasanya agak rame, ada gurih dari oncom dan pedes dari cabe rawit.
Nah, kalo surabi kinca, surabi polos yang diguyur sama kinca ditambah santan kelapa cair. Jadi sensasi rasanya gurih-gurih manis gitu.
Sekarang, sesuai dengan perkembangan kuliner di Kota Bandung, surabi berinovasi dengan berbagai varian rasa, dengan aneka macam topingnya.
Baca Juga: SEJARAH PERSIB, Sergio van Dijk Samai Gol Sutiono dalam Semusim, dan Cetak 33 Gol Selama Tiga Musim
Baca Juga: SEJARAH HARI INI, Pembantaian Khojaly Halaman Paling Kelam Sejarah Abad 20, 613 Warga Sipil Tewas
Ada rasa durian, coklat, keju, telor, kacang, strawberry, dan masih banyak lagi varian rasanya.
Masalah rasa sesuai selera, mau surabi dan original (surabi oncom dan kinca) atau mau surabi aneka rasa. Semuanya enak koq dan menggugah selera. Apa sih yang ngak di Bandung.***